Ternate (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Le Havre, Prancis, dalam sejumlah bidang ilmiah, yakni kesehatan, transportasi laut dan penelitian ilmiah.

"Gubernur Malut Thaib Armaiyn sekarang ke Le Havre, Prancis untuk menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama tersebut," kata Wakil Gubernur Malut, Abdul Gani Kasuba, di Sofifi, Senin.

Khusus untuk kerja sama di bidang transportasi laut, akan diarahkan pada kerja sama pembangunan pelabuhan laut di sejumlah daerah di Malut.

Alasannya, karena Malut sebagai daerah kepulauan sangat membutuhkan fasilitas seperti itu untuk mendukung peningkatan aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat setempat.

Sedangkan untuk kerja sama di bidang kesehatan, kata Gani Kasuba, akan diarahkan pada pembangunan sarana dan prasarana kesehatan di Malut, seperti pembangunan rumah sakit, pengadaan alat kesehatan dan program pemberantasan berbagai jenis penyakit yang menonjol di daerah ini.

Sementara untuk kerja sama di bidang penelitian ilmiah akan diarahkan pada berbagai kegiatan penelitian ilmiah yang sesuai dengan potensi di Malut.

Kegiatan penelitian itu akan ditangani oleh universitas yang ada di Malut dengan universitas yang ada di Le Harve, Prancis.

Wagub mengatakan, kunjungan Gubernur Malut di Perancis tersebut juga sekaligus dimanfaatkan untuk mempromosikan berbagai potensi sumberdaya alam di Malut, seperti potensi perikanan, pertambangan, pertanian, perkebunan dan pariwisata.

Melalui promosi yang akan difasilitasi Kedutaan Besar Indonesia di Prancis itu, para pengusaha di sana diharapkan akan mendapat gambaran yang jelas mengenai potensi sumberdaya alam di Malut yang pada gilirannya mendorong mereka untuk datang menanamkan modal di Malut.

Wagub menambahkan, saat ini ada satu investor asal Prancis yang menanamkan modal pada sektor pertambangan nikel di Malut. Investor itu saat ini masih dalam tahap eksplorasi dan rencananya dalam beberapa tahun mendatang akan mulai melakukan penambangan.

Pemprov Malut selama ini aktif mempromosikan potensi sumberdaya alamnya ke berbagai negara, seperti ke Korea Selatan, Australia, Jepang, Filipina, Malaysia, Kanada dan China.

Puluhan investor dari negara tersebut sudah menyatakan minatnya untuk menanamkan modal pada berbagai sektor di Malut. Investor dari Filipina misalnya akan menanamkan modal pada industri perikanan.
(T.L002/A035/P003)

Pewarta: priya
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010