Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bali melibatkan desa adat dalam mengelola dan menata objek wisata, sehingga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan dapat terjaga, kata Asisten II Sekretariat Daerah Bali Ketut Wija.

"Kami memfungsikan desa adat dengan pecalang untuk menata dan mengelola objek wisata di wilayah desa setempat, sehingga wisatawan merasa aman, dan nyaman," katanya di Denpasar, Senin.

Desa adat, menurut dia saat menerima kunjungan wartawan dan staf Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berfungsi menjaga serta mengawasi objek wisata dan wisatawan dari tindakan yang tidak baik.

"Dengan demikian wisatawan tidak merasa terganggu, merasa aman, dan nyaman. Kondisi seperti itu yang selalu dijaga agar wisatawan betah, dan tidak jera untuk berwisata ke Bali," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Bali Nyoman Wardawan menyebutkan ada 1.424 desa adat yang mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali masing-masing Rp50 juta per tahun.

"Bantuan tersebut memang tidak seberapa, tetapi itu sebagai bentuk penghargaan kepada desa adat yang telah ikut berpartisipasi, dan memberikan kontribusi bagi pariwisata di Bali sehingga dapat berkembang," katanya.

Ia mengatakan keamanan dan kenyamanan objek wisata merupakan salah satu syarat agar destinasi wisata dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung.

"Untuk itu, Pemprov Bali selalu mengupayakan hal tersebut, di antaranya dengan melibatkan desa adat serta menempatkan CCTV di sejumlah objek wisata guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Menurut dia, Bali selalu berusaha menambah dan memperbarui objek wisata, sehingga wisatawan tidak beralih ke tempat lain. "Wisatawan juga tidak merasa bosan, karena ada hal baru yang dapat dilihat," katanya.

Ia menyebutkan saat ini di Bali ada 187 objek wisata, dan pihaknya terus mengupayakan untuk diperbarui serta ditambah agar wisatawan tidak bosan.

"Pada 2009 wisatawan yang berkunjung sebanyak 12,3 juta orang, terdiri atas 2,3 juta wisatawan asing, dan 10 juta wisatawan nusantara," katanya. (B015/K004)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010