Pekanbaru (ANTARA News) - Gempa susulan berkekuatan 5,8 Skala Richter (SR) melanda Meulaboh, Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), pada Selasa, (11/5) malam pukul 19.17 WIB.

Data yang dihimpun dari Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan dengan wilayah kerja NAD, Sumut, Sumbar dan Riau, menyebutkan, gempa susulan 5,8 SR terjadi pada 3,33 Lintang Utara (LU) dan 95,57 Bujur Timur (BT).

Pusat gempa berada 108 kilometer (km) Barat Daya Meulaboh atau 128 km Barat Laut Sinabang, 147 km Barat Daya Blang Pidie, 158 km Barat Daya Labuhan Haji, atau 1.636 km Barat Laut Jakarta.

Titik gempa berada pada kedalaman 26 km yang terjadi di laut, namun tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Gempa tersebut merupakan gempa susulan setelah sebelumnya terjadi gempa utama dengan kekuatan 7,2 SR pada Minggu, (9/5) siang, pukul 12.59 WIB yang terjadi pada 3,61 LU dan 95,84 BT.

Pusat gempa yang berada 66 km Barat Daya Meulaboh itu berpotensi menimbulkan tsunami karena titik gempa berada pada kedalaman 30 km, namun kemudian peringatan tsunami dicabut menyusul pengamatan permukaan laut yang mengindikasikan tidak terjadi kenaikan gelombang signifikan pascagempa.

Meski demikian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan warga harus tetap waspada akan kemungkinan terjadinya gempa susulan setelah gempa berkekuatan 7,2 SR yang terjadi di Meulaboh itu.

"Gempa susulan akan terjadi untuk menstabilkan lempeng, paling tidak kekuatannya sekitar 5 SR, warga harus tetap waspada dan jangan panik," kata Kepala PVMBG, Surono.

Gempa tektonik yang terjadi di Meulaboh itu sebagai akibat penujaman antara Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia hingga untuk menstabilkan kembali pertemuan lempeng tersebut akan berlangsung gempa-gempa susulan.
(ANT/P003)

Pewarta: handr
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010