Yogyakarta (ANTARA News) - Mantan Presiden Polandia Lech Walesa mengkritisi prinsip demokrasi yang kini berkembang di sejumlah negara dan harus segera dibenahi.

"Untuk menjalankan prinsip demokrasi yang benar diperlukan tiga elemen penting, yaitu regulasi yang dilegalkan, konsensus dan juga masyarakat yang siap menjalankan demokrasi itu sendiri," kata Walesa saat menjadi pembicara tamu dalam seminar "The Contribution of Pluralisme to Democracy" di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jumat.

Ia menyatakan, saat ini demokrasi lebih bersifat individu dan bergantung pada sumber daya manusia yang banyak serta uang.

"Apabila demokrasi diartikan seperti itu, maka negara-negara yang memiliki jumlah penduduk banyak seperti China, India dan Indonesia-lah yang bisa menjalankan demokrasi itu," lanjutnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, karena prinsip demokrasi tidak dijalankan dengan ketiga elemen tersebut, maka demokrasi yang dijalankan oleh sejumlah negara di dunia tersebut menjadi tidak efektif.

Ia menyatakan, perubahan prinsip demokrasi tersebut seharusnya dapat dilakukan dengan lebih mudah karena kondisi dunia yang sudah lebih baik.

"Saat ini, seluruh dunia dihadapkan pada era yang baru, yaitu era perdamaian, era bebas korupsi, era informasi dan era solidaritas," ujarnya.

Selain mengkritisi prinsip demokrasi, presiden yang memimpin Polandia pada 1990-1995 dan menerima Nobel Perdamaian tersebut juga mengkritisi prinsip ekonomi yang berkembang di dunia yang lebih didominasi pada kapitalisme.

"Kapitalisme bukan menjadi jawaban terhadap prinsip ekonomi dunia, dan bukan pula komunisme," tegasnya. 
(E013/A024)

Pewarta: wibow
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2010