Cikarang (ANTARA News) - Petugas Pencacah Lapangan Badan Pusat Statistik Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menemukan seorang kakek tua bernama Karnita dengan usia mencapai 140 tahun, dalam rangkaian kegiatan Sensus Penduduk 2010.

"Karnita yang tinggal bersama lima orang cucu dan tujuh cicit di RT.01/RW.04 Desa Segara Jaya, Kecamatan Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi, kami temui pada Kamis (13/5) lalu," ujar Petugas Pencacah Lapangan (PPL) Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bekasi, Syamsudin, kepada ANTARA, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Sabtu.

Kendati belum memiliki Kartu Tanda Pengenal (KTP), kata Syamsudin, namun kebenaran dari pria lanjut usia itu dikuatkan dengan adanya peristiwa yang dilalami Karnita pada saat penjajahan Jepang maupun Belanda pada tempo dulu.

"Selain itu, saya telah menanyakan kepada pihak keluarga perihal pernikahan Karnita yang hingga kini telah memiliki 13 istri yang seluruhnya sudah meninggal dunia," katanya.

Karnita, ujar Syamsudin, merupakan keturunan Cirebon yang sebelumnya selalu berpindah-pindah tempat dan akhirnya menetap di Desa Segara Jaya, Kabupaten Bekasi.

"Karnita mengaku memiliki penyakit di bagian matanya, namun masih kuat untuk membantu keperluan rumah tangga cucunya di seperti mengangkat air, memasak, dan lainnya," ujar Syamsudin.

Sementara itu, salah seorang cucu Karnita, Warni (45), membenarkan bahwa usia kakeknya telah menginjak 140 tahun.

Menurut dia, rutinitas yang paling menonjol dari keseharian Karnita adalah melakukan puasa mutih selama 21 hari karena dipercaya dapat memperpanjang umur.

"Kegiatan itu rutin dilakukannya hampir setiap bulan dengan cara menahan lapar seperti puasa Ramadhan. Namun, belakangan ini kegiatan itu telah saya larang, sebab khawatir menganggu kesehatan beliau," ujarnya.

Karnita bersama dengan keluarganya tinggal di sebuah gubuk bambu yang sederhana. Pendapatan ekonomi keluarga ditopang oleh cucu-cucunya yang rata-rata bekerja sebagai petani, penjual sayur, dan buruh serabutan.

"Kami semua tinggal berdekatan. Kebanyakan, anak-anak kami sudah bersekolah di SD dan SMP," ujarnya.

Tokoh yang paling digemari Karnita adalah mantan Presiden Soekarno yang hingga kini masih dikenangnya. "Saya yakin Soekarno, masih mengawasi bumi nusantara ini," katanya sambil terbata-bata.

Menurut Karnita, keyakinan itu didapat ketika dia melakukan puasa mutih 21 hari dan bertemu dengan Soekarno yang menurutnya pada saat itu mengenakan pakaian adat Jawa dengan menaiki sebuah becak.

Karnita mengaku pernah menjabat sebagai pimpinan latihan pemuda sewaktu penjajahan Jepang di Indonesia. "Saya pernah memimpin pemuda untuk latihan perang melawan penjajah," katanya.(*)
(T.KR-AFR/A041/R009)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010