Pacitan (ANTARA News) - Longsor susulan di ruas jalan raya Dusun Gupit, Desa Kedungbendo, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Minggu, menyebabkan jalur Ponorogo-Pacitan terputus.

Wartawan ANTARA di Pacitan melaporkan arus lalu lintas dari dan menuju Ponorogo macet total akibat batu besar seukuran truk menimpa badan jalan pascalongsor sejak Sabtu (15/5) pukul 14.00 WIB

"Hujan deras yang mengguyur kawasan ini menyebabkan tebing setinggi 50 meter di pinggir badan jalan longsor persis di atas badan jalan. Beruntung tidak ada korban jiwa," kata Wawan, warga setempat.

Saat longsor terjadi, dan batu besar tersebut menggelinding ke bawah, sempat membuat warga panik, karena suara longsor menyerupai suara pesawat jatuh diikuti suara dentuman keras dan getaran seperti gempa.

Beberapa warga mengatakan sempat melihat bagaimana tebing curam yang berada persis di pinggir jalan raya Pacitan-Ponorogo itu mulai retak dan longsor ke badan jalan.

Guyuran air hujan yang mengalir deras membentuk sungai kecil arah bukit diduga menyebabkan tanah di sekitar tebing mengalami erosi.

"Gerusan air hujan itulah yang lama-kelamaan membuat tebing ambrol. Beruntung, tidak ada korban dalam kejadian tersebut," kata Sulaiman, warga lain.

Karena seluruh badan jalan tertutup bongkahan batu besar, arus lalu lintas dilaporkan masih macet hingga informasi tentang musibah itu dilaporkan.

Seluruh jenis kendaraan baik roda dua maupun roda empat tidak bisa melintas, karena badan jalan yang menjadi urat nadi masyarakat Pacitan menuju Ponorogo dan Madiun tersebut tertutup material longsor.

Sejumlah warga sebenarnya telah berusaha mengevakuasi material longsoran menggunakan peralatan seadanya, namun usaha itu belum banyak membuahkan hasil.

Satu unit alat berat ("wheel loader") yang diperbantukan Balai Pemeliharaan Jalan (BPJ) Jatim di Pacitan hanya terparkir tak jauh dari longsoran akibat sulitnya proses evakuasi.

"Sebagian pengemudi roda empat memilih kembali dan menempuh jalur alternatif Pacitan-Wonogiri-Ponorogo atau sebaliknya, sedangkan kendaraan roda dua yang hendak lewat harus diangkat lantaran terhalang pagar pembatas jalan," kata Purwo Sasongko, staf Humas Pemkab Pacitan.

Secara terpisah, Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Mulyono, mengatakan proses pembersihan material longsor diperkirakan membutuhkan waktu minimal tiga hari.

Selain material longsor terlalu besar, peralatan berat yang tersedia di Kabupaten Pacitan sangat terbatas.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Balai Pemeliharaan Jalan Jawa Timur di Pacitan. Yang jelas secepatnya diupayakan tertangani," katanya. (E011/K004)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010