Jakarta (ANTARA News) - Pembuatan film "Obama Anak Menteng" yang dimulai sejak 14 Mei 2010 di Bandung, Jawa Barat, direncanakan akan selesai 15 Juni 2010, kata penulis dan sutradara film "Obama Anak Menteng" Damien Damitra, pada konferensi pers, Jakarta, Senin.

"Syuting pembuatan film Obama Anak Menteng atau OAM ini berlangsung dari tanggal 14 Mei-3 Juni 2010, sedangkan proses edit akan berlangsung dari tanggal 5-15 Juni 2010 di Bangkok," katanya.

Damien menjelaskan proses pembuatan film yang kurang lebih berdurasi 100 menit ini merupakan prekuel dari novel "Obama Anak Menteng" yang rencananya diluncurkan awal Juni 2010 bekerja sama dengan Penerbit Gramedia Pustaka Utama.

"Film berdurasi kurang lebih seratus menit ini berasal dari novel prekuel "Obama Anak Menteng" yang bekerja sama dengan Penerbit Gramedia yang akan dirilis awal Juni 2010," katanya.

Film OAM melalui 18 hari proses syuting dan 21 hari proses produksi, dengan lokasi syuting mengambil tempat di sekitar lapangan WR. Supratman, Bandung dan juga akan mengambil beberapa lokasi di Cimahi dan Jakarta.

"Kendala terbesar dalam proses syuting adalah cuaca, sehingga pada hari pertama hanya beberapa adegan yang bisa diambil, tidak sampai setengah scene, barulah pada hari kedua cuaca sangat cerah sehingga kami bisa mengambil tujuh scene" kata Damien.

Pembuatan film OAM adalah salah satu bagian dari program "Celebrating Obama`s Homecoming" yang diinisiasi Damien Damitra bekerja sama dengan beberapa institusi.

"Ide tentang pembuatan film ini spontan saja ada di kepala saya saat mengadakan jamuan makan di Kedutaan Besar Amerika. Pada saat itu ada yang bertanya proyek saya selanjutnya, dengan spotan saya menjawab bagaimana jika saya membuat film tentang presiden anda," cerita Damien.

Ide damien yang spontan itu kontan mebuat semua yang ada termasuk Duta Besar Smerika untuk Indonesia terkejut, tetapi kemudian mereka semua mendukung pembuatan film OAM tersebut.

"Untuk meluruskan isu yang ada, film OAM Ini murni merupakan ide saya sendiri, bukan karena tekanan dari pemerintah Amerika," tegas Damien.

Damien menceritakan tentang tokoh-tokoh yang ada dalam cerita OAM ini, termasuk tokoh yang menjadi sosok Berry.

"Tokoh Berry diperankan oleh Hasan Faraukh Ali, seorang anak keturunan Afrika-Amerika, dan ibunya seorang kulit putih," katanya.

Damien menceritakan bahwa sosok Hasan sangat pas dalam memerankan karakter Berry waktu kecil, bahkan dalam kasting pun belum ada yang bisa menyamakan sosok Berry kecil seperti Hasan.

"Hasan lancar berbahasa Inggris, tetapi tidak lancar dalam bahasa Indoensia, itu sangat pas sekali karena Barrack Obama memang bukan orang Indonesia," kata Damien.

Tetapi Damien menceritakan satu kendala dalam film ini adalah masih dicarinya sosok Turdi, seorang lelaki transgender yang biasa mengantarkan Berry kecil ke sekolah.

"Turdi adalah sosok yang sangat tahu tentang karakter Berry kecil, sehingga kamu sudah menghubungi stasiun TV untuk mencari sosok Turdi dan bagi siapapun yang tahun tentang keberadaan Turdi diharapkan memberitahu pihak Multivision Plus," kata Damien.

Dalam konfrensi pers yang diselenggarakan di SDN 01 Menteng ini, hadir pula Kepala Sekolah SDN 01 Menteng yang diwakili oleh Purwanto, serta teman masa kecil Obama, Dicky dan Sonny.

"Pada konfrensi pers ini pihak sekolah dan teman-teman sekelas Obama menunjukkan dukungan terhadap pembuatan film OAM," kata Purwanto.

Film OAM ini masih tetap sesuai jadwal untuk diputar di berbagai bioskop di Nusantara pada tanggal 17 Juni 2010 dengan harapan Presiden Barrack Obama dapat menonton film tersebut bersama teman-teman kecil.

"Kami berharap Obama mau menonton film ini bersama-sama dengan kami," kata Dicky.(*)
(T.M-IPR/A025/R009)

Pewarta: ferly
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010