New York (ANTARA News) - Mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton ikut "demam" akan laga sepak bola dengan bergabung bersama tim kampanye Amerika Serikat untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 atau 2022.

Clinton mengatakan Senin, kesempatan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia akan mendorong sektor ekonomi AS.

Menurut Clinton, AS memiliki keunggulan karena semua kota yang akan menjadi tuan rumah di negara tersebut sudah mempunyai stadion serta infrastruktur transportasi yang memadai.

"Itu berarti jika kita berhasil meraih (Piala Dunia) akan ada stimulus ekonomi sekitar 400 hingga 600 juta dolar AS DI setiap kota tuan rumah," katanya dalam jumpa pers terkait penunjukannya sebagai ketua kehormatan tim pencalonan AS.

"Ini akan menjadi berita baik buat keluarga yang terluka, yang masih berjuang untuk keluar dari krisis ekonomi saat ini."

AS, Australia, Inggris, Rusia dan gabungan Belgia/Belanda, serta Spanyol/Portugal bersaing untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 atau 2022 sementara Qatar, Jepang dan Korea Selatan bersaing untuk menjadi tuan rumah turnamen akbar itu pada 2022.

Clinton mengatakan, ketika AS menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 1994, saat ia masih menjabat sebagai presiden, event tersebut mampu meraup surplus hingga 50 juta dolar AS.

Keterlibatannya dalam tim kampanye AS akan membuatnya berhadapan dengan David Beckham, yang akan mempromosikan Inggris untuk menjadi tuan rumah perhelatan tersebut pertama kali sejak 50 tahun terakhir.

Belgia/Belanda melibatkan mantan-mantan pemain sepak bola dalam tim kampanye mereka, dan Australia melibatkan beberapa selebritis Hollywood-nya, sementara Rusia dan Qatar menggunakan kekuatan politik.

Kabar mengenai keterlibatan Clinton tersebut muncul setelah pekan sebelumnya ketua tim kampanye Inggris mundur menyusul berita bahwa ia menuduh tim lawan melakukan suap.

Menurut Clinton, keuntungan lain bagi tim AS adalah banyaknya penggila sepak bola yang tinggal di AS namun mendukung tim negara lain.

"Sebagai tuan rumah Piala Dunia, AS yang 12 persen penduduknya adalah warga asing, akan menjamin bahwa setiap pertandingan akan dipenuhi penonton karena kami akan memiliki banyak fans untuk setiap tim yang muncul," katanya.

Keputusan mengenai tuan rumah Piala Dunia 2018 atau 2022 akan diambil dalam pertemuan komite eksekutif FIFA pada Desember mendatang.
(S022/A024)

Pewarta: wibow
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2010