Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan tujuh instruksi kepada Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati, antara lain menyusun kebijakan fiskal yang hati-hati.

"Pertama, susunlah kebijakan fiskal yang prudent (hati-hati) dan tepat," kata Kepala Negara di Istana Negara, Kamis sore, seusai melantik menkeu dan wakil menkeu.

Agus Martowardojo menggantikan Sri Mulyani yang mulai Juni 2010 bertugas di Bank Dunia.

Presiden menjelaskan, diperlukan kebijakan fiskal yang tepat agar APBN yang telah mencapai lebih dari Rp1.000 triliun dapat tepat sasaran dan efektif.

Kedua, lanjut Presiden, tingkatkan pendapatan dalam negeri baik melalui pajak maupun non pajak dengan cara menerapkan kebijakan dan pengawasan yang tepat.

Ketiga dan keempat adalah meneruskan reformasi perpajakan dan bea cukai dengan cara meningkatkan penerimaan dan mencegah penyimpangan.

"Kelima, mengembangkan kebijakan desentralisasi fiskal yang lebih luas," ujarnya.

Selanjutnya adalah meningkatkan kualitas pertanggungjawaban keuangan karena setiap aset negara harus dapat dipertanggungjawabkan.

Ketujuh, kata Presiden, meneruskan peranan Indonesia di forum-forum internasional baik G-20, APEC, ASEAN, maupun kerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan dunia.

Kepala Negara mengemukakan bahwa dengan tanggung jawab penuh maka semua dapat dilaksanakan dengan baik.

Ia juga berpesan jika ada permasalahan maka diharapkan disampaikan kepada Presiden untuk kemudian dibahas bersama.

Pada kesempatan itu Presiden Yudhoyono juga menyampaikan ucapan terimakasihnya atas pengabdian Sri Mulyani Indrawati sebagai Menkeu.(G003/U002)

Pewarta: handr
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010