London (ANTARA News/AFP) - Pasar saham global merosot pada Kamis, terpukul oleh kejutan tidak diinginkan dalam klaim pengangguran AS yang baru, ketika sudah di bawah tekanan besar dari kekhawatiran terhadap krisis utang Eropa.

Para dealer mengatakan, aksi jual melaju cepat setelah data AS menunjukkan angka klaim baru untuk tunjangan pengangguran naik tajam 5,6 persen, naik untuk pertama kalinya dalam lima pekan, menggagalkan perkiraan untuk turun moderat.

Wall Street jatuh hampir tiga persen pada data itu, membantu menekan pasar Eropa dengan jumlah yang sama setelah mereka mengawali hari dengan melompat teknikal ke wilayah positif.

"Pasar seluruhnya kacau dari ketidakpastian dan ketakutan sekarang dan karena itu tidak mengherankan investor melarikan aset berisiko di mana-mana," kata Joshua Raymond dari City Index di London.

Setelah menaiki roller-coaster yang merusak di tengah kekhawatiran kemungkinan ada default (gagal) utang di Eropa, Jerman pada Rabu mengguncang investor dan mengejutkan mitra Eropa dengan larangan pada beberapa praktek perdagangan spekulatif.

Tindakan -- sebuah larangan "snaked short selling" obligasi pemerintah dan saham-saham keuangan tertentu -- dimaksudkan untuk menghentikan kecenderungan terus merosot dengan menekan perdagangan spekulatif, tetapi menjadi bumerang buruk, menyentak pasar menjadi gugup.

Seruan Kanselir Jerman Angela Merkel, Kamis, untuk memperketat pasar keuangan dan reformasi fiskal Eropa menumpuk pada penderitaan mendalam karena investor ketakutan pengetatan sekrup hanya akan menjualnya dengan harga lebih murah setelah tingkat pertumbuhannya anemia.

Para dealer mengatakan awal perdagangan didominasi oleh kekhawatiran bahwa tindakan sepihak Jerman mengkhianati divisi Eropa yang mendalam pada saat kesatuan pada sebuah premi.

"Larangan short selling Jerman telah menekankan bahwa Eropa tidak disatukan dan ini berada pada titik ketika benar-benar perlu," kata analis Credit Agricole CIB, David Keeble.

Analis Altium Securities Ian Williams mengatakan "Merkel, jika apapun, mengintensifkan retorika dia sekalipun mitra zona euro-nya tetap tidak terkesan dengan tindakan sepihak Jerman.

"Kurangnya koordinasi di mitra dalam satu zona mata uang ini merusak kepercayaan investor," kata Williams.

Di Wall Street, blue-chip Dow Jones Industrial Average turun 2,11 persen atau lebih dari 220 poin pada sekitar 1600 GMT sementara indeks komposit teknologi Nasdaq turun 2,67 persen.

Data klaim pengangguran baru AS memukul sentimen buruk karena pengangguran adalah isu utama bagi pemulihan ekonomi AS.

"Klaim awal pada tingkat ini sama sekali tidak menunjukkan suatu pasar tenaga kerja yang sehat," kata analis Patrick O`Hare dari Briefing.com.

Di London, acuan indeks FTSE 100 saham-saham terkemuka merosot 1,65 persen menjadi 5.073,13 poin tapi naik dari yang terendah 5.000,76 poin. Di Paris, indeks CAC 40 kehilangan 2,25 persen menjadi 3.432,52 poin dan di Frankfurt indeks DAX turun 2,02 persen menjadi 5.867,88 poin.

Pasar Eropa lainnya juga mengalami kerugian besar.

Sementara itu euro terangkat naik lebih baik dari yang diharapkan, mendapatkan beberapa dukungan dari spekulasi kemungkinan intervensi pasar oleh Federal Reserve, Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Inggris (BoE).

Mata uang tunggal jatuh ke 1,2368 dolar dalam akhir perdagangan London, turun dari 1,2408 dolar di New York pada Rabu, ketika itu mencapai 1,2144 dolar -- tingkat terendah sejak pertengahan April 2006 -- di tengah kekhawatiran krisis zona euro.

Sementara euro anjlok mendekati terendah sembilan tahun terhadap yen.

Kepala keuangan zona euro Jean-Claude Juncker, Kamis mengatakan, ia tidak melihat kebutuhan untuk para pembuat kebijakan Eropa untuk segera bertindak menahan penurunan euro baru-baru ini, menyalahkan pasar "irasional" untuk jatuh.

"Saya benar-benar khawatir tentang kecepatan (laju) dari jatuhnya nilai tukar," katanya, menambahkan: "Saya tidak berpikir bahwa ini adalah masalah (yang membutuhkan) tindakan segera."

Analis Dermot O`Leary, di pialang saham Goodbody di Dublin, mengatakan investor tetap tidak yakin bahwa krisis zona euro sedang ditangani dengan benar.

"Sementara euro telah menguat ... agak masih dekat dengan relatif terendah empat tahun terhadap dolar, sehingga beberapa pekerjaan masih diperlukan untuk meyakinkan pasar bahwa situasi terkendali," katanya.

Dalam perdagangan Asia, Kamis sebelumnya, Tokyo kehilangan 1,54 persen ke titik terendah di lebih dari tiga bulan, Hong Kong turun 0,17 persen sementara Sydney kehilangan 1,61 persen ke level terendah sejak 21 Agustus 2009. (A026/K004)

Pewarta: mansy
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010