Dialog lintas agama di Hungaria pada Selasa (24/5) dan di Ceko, Kamis (27/5), merupakan kerja sama Kementerian Luar Negeri RI dengan kementerian luar negeri kedua negara tersebut.
"Forum ini dimaksudkan untuk memberdayakan kaum moderat, sekaligus melawan stereotip negatif antara Islam dengan Barat," kata Hasyim sebelum bertolak ke Hungaria, Minggu.
Menurut mantan ketua umum PBNU itu, di Hungaria ia diminta berbicara tentang peran komunitas agama dalam mempromosikan toleransi, saling pengertian, dan perdamaian.
Sementara di Ceko, ia diminta berbicara tentang Islam di dalam masyarakat pluralistik.
Namun, lanjut Hasyim, dalam pemaparan nanti ia akan lebih menekankan hubungan Islam dengan negara yang berjalan di Indonesia.
"Indonesia bukan negara Islam, tapi ajaran Islam menjadi tata nilai norma kehidupan berbangsa," katanya.
Meski tidak diminta memaparkan terorisme, Hasyim menyatakan siap memberikan penjelasan jika di kedua forum itu ada yang menyinggung persoalan terorisme, termasuk yang ada di Indonesia.
"Pasti nanti ada yang bertanya tentang terorisme," kata presiden World Conference on Religions for Peace (WCRP) itu. (S024/K004)
Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010
