Seoul (ANTARA News/AFP) - Pasukan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan akan melakukan pelatihan anti kapal selam gabungan di lepas pantai semenanjung Korea, kata Menteri Pertahanan Korsel, Kim Tae Young, Senin.

"Kami berencana melakukan pelatihan anti kapal selam dengan Amerika Serikat (AS) di lepas pantai dalam waktu dekat," kata Kim , segera setelah Presiden Lee Myung Bak mengumumkan Seoul menangguhkan hubungan dagang dan pertukaran-pertukaran lainnya dengan Korea Utara (Korut).

Satu tim penyelidikan internasional Kamis lalu mengatakan ada bukti kuat bahwa sebuah kapal selam Korut menembakkan sebuah torpedo yang menenggelamkan sebuah kapal perang Korsel jenis korvet yang berbobot mati 1.200 ton dekat perbatasan laut yang disengketakan lepas pantai barat pada 26 Maret.

Kim juga mengatakan Korsel akan secara aktif ikut serta dalam kampanye anti proliferasi nuklir pimpinan AS yang yang dikenal sebagai Prakarsa Keamanan Proliferasi, yang Korut kecam sebagai satu usaha untuk menggulingkan rezimnya.

Ia mengatakan Korsel akan memimpin pelatihan seperti itu dalam wilayah itu akhir tahun ini, dan ikut serta dalam pelatihan yang direncanakan Australia September.

Korsel juga akan memulai kembali proganda dengan menggunakan pengeras suara di seberang perbatasan darat, yang kedua pihak tangguhkan sesuai perjanjian tahun 2004.

Menteri Luar Negeri Yu Myung Hwan dalam jumpa wartawan yang sama mengatakan Seoul akan melakukan usaha diplomatik yang intensif untuk menghukum Korut atas serangan kapal itu.

Lee sebelumnya mengumumkan bahwa Seoul akan mengajukan masalah tenggelamnya kapal yang menewaskan 46 pelaut itu ke Dewan Keamanan PBB.

Serangan itu "adalah satu tindakan yang merusak perdamaian... ini adalah satu ancaman langsung dan tantangan pada perdamaian dan stabilitas tidak hanya di semenanjung Korea, tetapi juga di Asia Timur Laut dan sekitarnya," kata Yu.

Pemerintah akan melakukan "segala kemungkinan tindakan diplomatik," katanya dan menyatakan 21 negara sudah mengecam tindakan Korut itu.

Washington secara khusus melakukan konsultasi erat dengan Seoul menyangkut tindakan-tindakan penghukuman, kata Yu. Akan ada perudingan yang mendalam lagi jika Menlu Hillary Clinton mengunjungi Seoul, Rabu.

Korut yang komunis itu membantah terlibat dalam insiden kapal Korsel itu dan mengacam akan "melancarkan perang habis-habisan" untuk menanggapi setiap usaha untuk menghukumnya.
(Uu.H-RN/B002/P003)

Pewarta: mansy
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010