Accra (ANTARA) - Masyarakat Ghana mulai memberikan suara pada pemilihan umum, Senin (7/12), di mana Presiden Nana Akufo-Addo dan pesaing utamanya, mantan presiden John Mahama, menawarkan rencana masing-masing untuk membantu mengeluarkan ekonomi negara dari kontraksi perkuartal pertama dalam hampir 40 tahun terakhir.

Perhatian tertuju pada kekuatan ekonomi Afrika Barat tersebut, terkait kemampuannya untuk mempertahankan posisi sebagai benteng pertahanan demokrasi di kawasan yang tidak stabil, di mana pertikaian pemilu tahun ini telah memperkuat ketakutan akan pergeseran kembali ke dalam otoritarianisme.

Terdapat 12 kandidat presiden, namun para pemberi suara kemungkinan akan memilih antara Akufo-Addo dan Partai Patriotik Baru, dan Kongres Demokrasi Nasional Mahama, yang telah bergantian memegang kekuasaan sejak  1992. Jajaran parlemen baru juga akan dipilih dalam pemilu.

Baca juga: Presiden Ghana: 533 pekerja pabrik pengolahan ikan terinfeksi corona
Baca juga: Ghana, Gabon konfirmasi kasus pertama virus corona


Tahun lalu, Ghana berhasil keluar dari program peminjaman tiga tahun dengan Dana Moneter Internasional (IMF), hanya untuk menghadapi kemerosotan permintaan untuk komoditas ekspor utama minyak dan cokelat akibat penyebaran virus corona jenis baru.

Apabila terpilih untuk periode empat tahunan yang kedua, Akufo-Addo berjanji untuk maju dengan program pemulihan senilai 17 miliar dolar AS untuk mendorong lapangan pekerjaan. Di sisi lain, janji utama Mama adalah program infrastruktur senilai 10 miliar dolar AS.

Antrean panjang para pemilih mengular hingga ke luar pos pemilihan hingga ke jalan di distrik Tema Barat di Ibu Kota Accra. Seorang pemilih pemula Efua Opoku-Ware (18 tahun) mengatakan dirinya memberikan suara untuk "pemimpin yang lebih baik yang akan mengatasi situasi pengangguran dan memberikan harapan kepada generasi muda untuk masa depan yang lebih baik", menolak untuk mengatakan kandidat yang dia pilih.

Kontestasi ini diperkirakan akan berlangsung ketat, meski para komentator mengatakan Akufo-Addo sedikit lebih unggul berdasarkan performanya selama pandemi, di mana administrasinya menyediakan air gratis dan memberikan subsidi listrik bagi rumah-rumah.

"Dia telah membawa harapan bagi banyak warga Ghana melalui intervensi-intervensi sosialnya. Tahun ini telah menjadi tahun yang sulit," kata pebisnis berusia 45 tahun Evelyn Amey.

Kedua pihak setuju pada Jumat untuk menyelesaikan permasalahan elektoral di pengadilan, usai munculnya ketakutan akan kelompok-kelompok keamanan tidak resmi yang dipekerjakan oleh para politikus yang dapat mengganggu pemberian suara.

Tempat-tempat pemberian suara dibuka pada pukul 7 pagi waktu setempat, dan ditutup pada pukul 5 sore. Hasil penghitungan suara diperkirakan akan keluar selambatnya pada 10 Desember.

Sumber: Reuters

Baca juga: Ghana gunakan "drone" untuk lakukan tes corona lebih cepat
Baca juga: Presiden Ghana sebut menkesnya terinfeksi corona

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2020