New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak stabil di New York pada Senin, menghentikan penurunan tiga pekan yang telah membuat harga jatuh 20 persen di tengah kekhawatiran pasar terhadap krisis utang zona euro dan pemulihan ekonomi global yang rapuh.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, naik tipis 17 sen menjadi 70,21 dolar per barel, dari penutupan pasar Jumat.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Juli turun 51 sen menjadi berakhir pada 71,17 dolar per barel.

Kontrak New York dibuka dengan kenaikan malu-malu dan mengambang di sekitar netral sepanjang sesi.

"Pasar masih sangat fluktuatif," kata Antoine Halff dari Newedge Group.

"Indikator-indikator ekonomi AS telah cukup bagus belakangan ini, tetapi apa yang meberatkan pasar sekarang ini adalah krisis keuangan Eropa," katanya.

"Sulit membayangkan euro akan rebound )berbalik naik) spektakuler dalam jangka pendek, jadi saya tidak berpikir bahwa harga minyak mentah akan melakukan pendakian cepat," ia menambahkan.

Harga, yang main mata dengan 90 dolar pada akhir April, telah kehilangan sekitar seperlima nilai mereka di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang masalah-masalah Eropa dan potensi mereka untuk mengacaukan pemulihan global tentatif, dan kemudian permintaan minyak.

"Apakah atau tidak keseimbangan genting dekat 70 dolar AS per barel untuk minyak dapat dipertahankan, masih harus dilihat," kata Mike Fitzpatrick, analis energi di MF Global.

Dalam tanda kehati-hatian pasar pada Senin, euro menghapuskan bagian dari rebound-nya akhir pekan lalu, dan diperdagangkan sekitar 1,24 dolar.

Sebuah unit AS yang lebih kuat membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih mahal untuk para pembeli yang menggunakan mata uang lemah, sehingga meredam permintaan.

Perhatian pasar terfokus pada keuangan Spanyol bermasalah setelah pemerintah pusat menyelamatkan bank selama akhir pekan, menghidupkan kembali kekhawatiran tentang viabilitas keuangan zona euro.

"Tindakan oleh pemerintah Spanyol untuk secara efektif menasionalisasi CajaSur, sebuah bank tabungan, menekankan kebutuhan untuk konsolidasi fiskal dan risiko untuksistem keuangan Eropa dari kejatuhan pasar properti di beberapa negara Eropa," kata analis JPMorgan dalam catatan kliennya.

"Kekhawatiran baru mengenai implikasi ekonomi dari anggaran pemerintah yang lebih ketat dan ketidakpastian berkelanjutan atas prospek pertumbuhan zona euro terus menekan harga."

Harga minyak jatuh minggu lalu, mendekati posisi terendah 10-bulan, karena pedagang khawatir tentang krisis zona euro, lemahnya data pekerjaan AS dan jatuhnya harga saham global.

Analis pasar mengatakan bahwa pasokan minyak masih melebihi permintaan, sedangkan krisis utang Eropa tetap merupakan keprihatinan utama bagi investor.

"Pertanyaan kunci yang dapat dibantah pasar sedang mencari untuk menjawab adalah: konsumen mulai menarik kembali dari peningkatan tingkat aktivitas nyata dalam banyak data yang dirilis selama beberapa minggu terakhir, efektif mengubah ketidakstabilan pasar keuangan menjadi hambatan pada ekonomi riil?" tulis analis


JPMorgan.

Sementara itu Pusat Studi Energi Global (GCES) mengatakan, bahwa pemulihan ekonomi global akan mendapat keuntungan dari periode harga minyak di bawah 80 dolar mengingat tumbuhnya risiko tumbuh kembali jatuh ke dalam resesi.

Konsultan yang berbasis di London itu, mencatat bahwa dalam waktu empat minggu, pandangan optimis tentang perekonomian telah "terbalik dan pasar sekarang tampaknya terpaku mengenai risiko resesi double-dip."  (A026/K004)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010