Cilacap (ANTARA News) - Kantor Imigrasi Cilacap, Jawa Tengah, segera mengevakuasi 26 pengungsi asal Srilangka yang mendarat di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap pada Rabu malam (26/5).

"Hari ini (27/5) mereka sedang kami data satu per satu dan setelah itu, kami akan berkoordinasi dengan kantor pusat di Jakarta. Kemungkinan mereka akan ditampung di Jakarta karena tidak memiliki dokumen apa-apa," kata Kepala Kantor Imigrasi Cilacap, Hasan Basri di Cilacap, Kamis.

Ia mengatakan, pengungsi Srilangka ini secepatnya akan dievakuasi ke Jakarta untuk memudahkan koordinasi dengan kedutaan besar mereka sehingga dapat segera dipulangkan ke negaranya.

Kendati demikian, para pengungsi untuk sementara ditampung di sebuah hotel di Cilacap meskipun mereka menolak dievakuasi dengan tetap memilih berada di kapal yang beberapa diantaranya sakit.

Menurut dia, pengungsi  telah didampingi "International Organization for Migration" (organisasi internasional yang menangani imigran). "IOM yang mendampingi mereka, bukan UNHCR (badan dunia urusan  pengungsi). IOM datang tadi pagi," jelasnya.

Para pengungsi yang menggunakan Kapal Motor Wahid ini tiba di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, Rabu (26/5) malam, pukul 19.55 WIB, dengan ditarik sebuah kapal nelayan jenis "longline" asal Cilacap, KM Harapan Maju yang berawak 11 orang dengan nahkoda Maniso.

Mereka yang hendak mencari suaka di Australia, kehabisan perbekalan saat berada di Samudera Hindia selatan Jawa Barat atau pada posisi 9,30 derajat lintang selatan (LS) hingga 107,5 derajat bujur timur sehingga meminta bantuan kapal nelayan Cilacap ini.

Akan tetapi sesampainya di Cilacap, mereka menolak dievakuasi oleh petugas Kantor Imigrasi Cilacap tanpa adanya UNHCR maupun IOM. Mereka menyatakan akan tetap berada di kapal hingga petugas UNHCR atau IOM datang.

KR-SMT/M0281

Pewarta: jafar
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010