Cilacap (ANTARA News) - Stasiun Meteorologi Cilacap, Jawa Tengah, memperkirakan intensitas hujan di daerah itu mulai melemah, namun hujan ringan hingga sedang yang disertai petir masih akan terjadi dalam dua hari kedepan.

Analis cuaca Stasiun Meteorologi Cilacap Teguh Wardoyo pada Minggu mengatakan, suhu permukaan laut di perairan selatan Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta hingga sekarang masih hangat (29-30 derajat Celcius, red.) sehingga berpeluang menimbulkan penguapan dan membentuk awan hujan.

Menurut dia, intensitas hujan di Kabupaten Cilacap khususnya bagian selatan dalam tiga hari terakhir berada di bawah 50 milimeter.

"Dari pantauan kami, intensitas hujan yang terjadi pada Sabtu (29/5) hanya 38 milimeter atau dalam kategori ringan hingga sedang," katanya.

Kendati demikian, dia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan karena kondisi cuaca pada masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan menuju kemarau, sangat fluktuatif atau tidak menentu.

Selain itu, kata dia, hujan yang terjadi saat ini sering kali disertai dengan angin yang bertiup dengan kecepatan antara lima hingga 30 kilometer per jam.

Ia mengatakan, kondisi ini juga berbahaya bagi nelayan berperahu kecil lantaran kecepatan angin yang fluktuatif sangat berpengaruh terhadap ketinggian gelombang.

Menurut dia, kecepatan angin di wilayah perairan selatan Jateng dan DIY hingga saat ini masih berkisar antara 20-50 km/jam yang bertiup dari arah timur hingga tenggara.

"Ketinggian gelombang maksimal di Samudera Hindia yang terjadi hari ini (30/5) diprakirakan mencapai 2,5 meter, besok (31/5) diprakirakan tiga meter. Padahal beberapa hari sebelumnya mencapai 3,5 meter," kata Teguh.

(ANT/S026)

Pewarta: mansy
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010