Rio De Janeiro (ANTARA) - Peringkat dukungan publik terhadap Presiden Brazil Jair Bolsonaro yang berideologi sayap kanan tetap pada peringkat tertinggi sejak dia menjabat pada 2019, meskipun negara itu mengalami wabah virus corona paling mematikan kedua di dunia, sebuah jajak pendapat menunjukkan pada Minggu (13/12).

Jajak pendapat Datafolha menemukan bahwa 37% dari mereka yang disurvei memandang pemerintahan Bolsonaro hebat atau baik, tidak berubah sejak Agustus, sementara 32% melihatnya buruk atau mengerikan, turun 2 poin.

COVID-19 menyebabkan lebih dari 180.000 kematian di Brazil, nomor dua setelah Amerika Serikat.

Pada September, Bolsonaro memperpanjang hingga akhir tahun pembayaran untuk warga Brazil berpenghasilan rendah yang terkena dampak ekonomi dari pandemi, sebuah program yang telah meningkatkan popularitasnya tetapi menciptakan ketegangan dengan tim keuangannya.

Tunjangan bulanan yang dimulai pada April dikurangi setengahnya menjadi 300 reais (Rp834.000) pada September dan dibayarkan kepada pekerja miskin dan sektor informal yang penghasilannya terpukul oleh krisis.

Survei yang dilakukan terhadap 2.016 orang dari 8 hingga 10 Desember itu memiliki batas kesalahan 2 poin persentase.

Sumber: Reuters

Baca juga: Brazil berencana vaksinasi 51 juta jiwa pada semester I 2021

Baca juga: Jumlah warga Brazil yang tolak vaksin COVID-19 naik jadi 22 persen

Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
COPYRIGHT © ANTARA 2020