Uu mengatakan saat ini kegiatan fotografi sedang diminati oleh berbagai kalangan masyarakat.
Lebih dari itu, katanya, foto jurnalistik sangat penting dalam merekam momen yang dapat menjadi pencerahan untuk masa depan, ataupun menjadi pertimbangan pemerintah dalam memutuskan kebijakan.
"Media adalah memperpanjang tangan kami, mata kami dan telinga kami, banyak masyarakat yang curhat ke media untuk menyampaikan aspirasi, dan itu dilihat oleh kami," kata Uu.
Dalam pameran ini, ada sebanyak 58 foto yang dipajang di koridor selatan pusat perbelanjaan tersebut. Foto yang dipajang itu dicetak di atas akrilik, lengkap dengan keterangannya dan identitas pewarta foto pembuatnya.
Foto-foto yang ditampilkan itu merupakan kaledioskop sejak dua tahun silam, mulai dari berbagai peristiwa penting dalam peliputan jurnalistik hingga citra objektif keindahan alam Bumi Pasundan.
Selain pameran, ANTARA Foto Jawa Barat juga meluncurkan buku Foto Jurnalistik Arke Kilas Balik Jawa Barat 2019-2020. Dalam buku tersebut tampil sebanyak 193 foto terpilih melalui proses kurasi.
Sementara itu, Kepala Biro ANTARA Jawa Barat Zainal Abidin mengatakan proses pembuatan sebuah karya jurnalistik bukan lah sesuatu hal yang mudah disaat kepentingan ekonomi poltik yang selalu menggoda juga berbenturan dengan disrupsi media sosial.
Tak terkecuali Pewarta Foto Antara yang wajib mengedepankan profesionalitas dan ideologi yang matang dalam setiap keputusan pengambilan gambar. Maka dari itu, foto jurnalistik merupakan karya objektif yang perlu hadir ditengah kecanggihan teknologi yang semakin masif.
"Mudah-mudahan pameran foto ini nantinya bisa menjadi inspirasi untuk pengambilan kebijakan selanjutnya," kata Zainal.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Rolex Malaha
COPYRIGHT © ANTARA 2020