Paris (ANTARA) - Pengemudi Prancis dan asing dapat kembali memasuki Prancis dari Inggris asalkan mereka dites negatif COVID-19 dalam 72 jam sebelum masuk, menurut Kementerian Transportasi Prancis.

Otoritas Inggris akan menyediakan fasilitas pengujian bagi pengemudi truk sehingga mereka dapat dengan cepat mendapatkan hasilnya dan berkendara ke Prancis, kata kementerian tersebut.

Dalam kasus tes positif, pengemudi harus mengisolasi di Inggris selama 10 hari, dengan akomodasi yang disediakan oleh otoritas Inggris, kata pernyataan itu.

Baca juga: WHO berkoordinasi dengan pejabat Inggris mengenai varian baru COVID
Baca juga: Varian baru COVID-19 Inggris mungkin lebih dapat menginfeksi anak-anak


Negara-negara di seluruh dunia telah menutup perbatasan mereka ke Inggris sejak akhir pekan, ketika Perdana Menteri Boris Johnson membatalkan rencana Natal untuk jutaan warga Inggris karena varian baru COVID-19, meskipun Johnson mengatakan tidak ada bukti bahwa varian baru virus corona itu lebih mematikan.

Kekhawatiran utama adalah bahwa varian baru COVID-19 secara signifikan lebih dapat ditularkan daripada galur aslinya. Ia memiliki 23 mutasi dalam kode genetiknya - jumlah perubahan yang relatif tinggi - dan beberapa di antaranya memengaruhi kemampuannya untuk menyebar.

Para ilmuwan mengatakan tidak ada bukti bahwa vaksin yang saat ini sedang digunakan di Inggris - dibuat oleh Pfizer PFE.N dan BioNtech 22UAy.DE - atau suntikan COVID-19 lainnya yang sedang dikembangkan tidak akan melindungi terhadap varian ini, yang dikenal sebagai garis keturunan B.1.1.7 .

Inggris berada dalam karantina COVID-19 yang efektif hanya sembilan hari sebelum berpisah dengan Uni Eropa setelah masa transisi.

Krisis baru ini menyebabkan beberapa pembeli panik yang memborong barang-barang di rak-rak supermarket.

Pengemudi truk yang terdampar di dekat pelabuhan Dover mengatakan bahwa mereka hanya ingin pulang tepat waktu untuk Natal. Sebagian besar tidur semalaman di truk mereka.

"Peluang saya untuk pulang ke rumah saat Natal menurun. Itu bodoh dan saya gugup dan tidak senang tentang itu," kata Stanislaw Olbrich, seorang sopir truk Polandia berusia 55 tahun yang terjebak 24 mil (40 km) di utara Dover.

Sumber : Reuters

Baca juga: Inggris terjebak dalam isolasi COVID-19
Baca juga: WHO serukan pertemuan tentang varian baru COVID-19

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2020