Dalam keterangan yang diterima di Kuala Lumpur, Rabu disebutkan bahwa kegiatan yang dihadiri oleh kurang lebih 25 peserta didik itu didampingi oleh pembina dan pendiri sanggar yang bernama Hendra tersebut berlokasi di Kampung Badur pinggiran Sungai Deli, Medan, Sumatera Utara, Indonesia.
Adapun jenis bantuan yang disalurkan berbagai jenis di antaranya air mineral, masker, "face shield", paket alat peraga belajar, Al-Qur'an, buku Iqra, juz amma, atlas dan juga beberapa perabot yang bisa mengisi ruangan sanggar belajar.
Di samping itu bantuan juga berupa bahan baku bangunan untuk memperbaiki beberapa sudut ruangan yang sudah rusak akibat banjir yang terjadi beberapa waktu lalu.
Seorang peserta didik yang saat ini duduk di kelas 5 SD, Silva mengatakan bahwa kegiatan yang selama ini dilakukan adalah belajar Matematika, Bahasa Inggris dan juga mata pelajaran lainnya.
Dengan adanya sanggar yang telah didirikan sejak tahun 2016 tersebut, Hendra berharap kegiatan yang selama ini dilakukan dapat mencerdaskan anak-anak di pinggiran Sungai Deli, mencegah bahaya narkoba, menciptakan kreativitas, dan persiapan masa depan yang baik.
Kegiatan penyerahan bantuan tersebut di tutup dengan berfoto bersama dan motivasi dari kedua mahasiswa Unisza tersebut, demikian Hendra.
Baca juga: Mahasiswa UniSZA luncurkan "Cahaya Akhlak" saat Maulid Nabi
Baca juga: Pelatihan jurnalisme warga dan dialog kebangsaan digelar PPI UniSZA
Baca juga: Alumni UniSZA Malaysia dirikan Pesantren Daring RUMI
Baca juga: Mahasiswa S3 Unisza raih makalah terbaik konferensi di AS
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Andi Jauhary
COPYRIGHT © ANTARA 2021