Jakarta (ANTARA) -- Home Credit Indonesia (HCI) merilis hasil survei terkait perilaku masyarakat berbelanja di era serba digital. Hasilnya, para pelanggan masih menyukai aktivitas belanja secara konvensional atau berkunjung ke toko.

President Director HCI Animesh Narang mengatakan, survei ini tidak hanya memberikan informasi mengenai volume transaksi yang dilakukan di toko tradisional dan transaksi yang dilakukan secara online. 

"Lebih jauh lagi, survei ini memberikan informasi tentang alasan mengapa pelanggan memilih cara belanja, baik secara konvensional maupun online serta bagaimana mereka mengambil keputusan dalam cara mereka berbelanja,” ujarnya.

Survei yang melibatkan lebih dari 2.500 responden ini dilakukan selama periode Agustus 2020. Survei ini dilakukan untuk mendapatkan sejumlah pemahaman seperti produk apa saja yang banyak dibeli pelanggan di berbagai outlet; seberapa sering pelanggan berbelanja; hingga jenis pembayaran yang mereka gunakan.

Animesh melanjutkan, hal ini menjadi dorongan bagi praktisi pemasaran untuk dapat mengkombinasikan kedua platform penjualan dan lebih memahami perilaku berbelanja pelanggan dengan baik. 

“Dengan mengetahui alasan orang berbelanja, jenis barang yang dibeli, dan seberapa sering mereka melakukannya, kita dapat menargetkan dan melakukan segmentasi produk pembiayaan kita dengan lebih baik dan sesuai kebutuhan pelanggan,” kata Animesh.

Survei HCI berhasil mengungkap data dan wawasan mengenai preferensi pelanggan dalam berbelanja baik ke gerai ritel modern, pasar tradisional, serta beragam toko online. Survei yang sama juga menunjukkan bahwa metode pembayaran cash-on-delivery (COD) masih banyak digunakan di toko online, disusul oleh kartu debit, atau transfer antar bank.

Di sisi lain, hasil yang cukup berbeda juga terlihat dari penggunaan layanan keuangan seperti pembayaran tagihan atau cicilan, yang ternyata masih banyak dilakukan di minimarket modern serta digunakan secara berkala oleh sepertiga pelanggan yang disurvei.

Proses digitalisasi telah mengubah perilaku konsumen dalam berbelanja dengan adanya pilihan yang lebih beragam, yang mempengaruhi pengambilan keputusan, tuntutan harga untuk semakin kompetitif, serta mendorong persaingan dengan pasar tradisional. 

"Implikasinya bagi bisnis adalah untuk mendiversifikasi pilihan metode pembayaran dan pembiayaan mereka, baik dalam platform belanja online maupun offline," tukasnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2021