Jakarta (ANTARA) - Kabupaten Kepulauan Seribu melibatkan unsur masyarakat untuk membantu pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu, Sabtu.

"Petugas gabungan dari Kabupaten Kepulauan Seribu dikerahkan untuk membantu pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di sekitar perairan Kepulauan Seribu, termasuk unsur masyarakat," kata Lurah Pulau Tidung, Hafsah di Jakarta, Sabtu malam.

Adapun petugas gabungan yang terlibat terdiri dari aparatur Kelurahan Pulau Pari, aparatur Kelurahan Pulau Tidung, Satpol PP, Polisi dan unsur masyarakat.

Hafsah menyebutkan, pencarian awal melibatkan pasukan gabungan Kepulauan Seribu dibantu oleh warga dan nelayan telah dilakukan sejak kabar pesawat jatuh Sabtu sore.

Pencarian ini dipantau langsung oleh Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi. Bahkan Asisten Ekbang Kepulauan Seribu ikut serta dalam kapal pencarian Sabtu sore.

Baca juga: Kopilot Sriwijaya hilang kontak Diego Mamahit dikenal loyal dan ramah

"Rencananya besok (10/1), Bupati akan ke lapangan langsung," kata Hafsah.

Kabar terakhir yang ia terima, menurut Hafsah, pencarian pesawat Sriwijaya dihentikan sementara karena faktor cuaca yang tidak mendukung.

"Pencarian dihentikan karena sudah malam dan faktor cuaca," kata Hafsah.

Menurut dia, saat ini cuaca di sekitar lokasi terjadi hujan angin sehingga membahayakan petugas yang sedang melakukan proses pencarian.

"Pencarian dilanjutkan besok pagi (10/1)," ujarnya.

Baca juga: PMI kerahkan penyelam untuk mencari puing pesawat Sriwijaya Air

Sementara petugas gabungan yang dikerahkan untuk melakukan pencarian akan bermalam di Pulau Lancang. Di lokasi sudah disiapkan posko untuk pencarian.

Pesawat bernomor registrasi PK CLC SJ-182 jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat lepas landas (take off) dari Bandara Soetta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Pesawat membawa 62 orang, terdiri atas 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi dan 12 kru pesawat, terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Baca juga: PMI buka layanan pemulihan hubungan keluarga korban pesawat jatuh

Pesawat hilang kontak sekitar pukul 14.40 WIB atau beberapa menit setelah take off dari Bandara Soetta.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2021