Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah pesan berantai beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp tentang razia yang dilakukan bupati bersama satuan polisi pamong praja untuk warga yang tidak menggunakan masker, terutama siswa sekolah.

Razia yang diklaim bernama Gerakan Disiplin Siswa itu akan menjaring dan mengarantina siswa sekolah yang tidak menggunakan masker.

Berikut isi pesan tersebut:
"Assalamualaikum wr wb.
Bp ibu mohon untuk memberitahukan kepada putra putrinya   mulai besok pagi dilarang berkeliaran diluar rumah atau berkerumun ditempat2 keramaian karena Ibu Bupati bersama satpol PP dan Satgas Covid 19 akan Razia keliling dg membawa mobil GDS/ Gerakan Disiplin Siswa. bagi yg terjaring akan diangkut di mobil untuk dikarantina , wali murid dan gurunya akan dipanggil juga, Razia masker bagi yg tidak memakai masker disuruh menyemprot lingkungan radius 1000 meter . Mohon untuk di Share di Paguyuban hari ini juga. Terima kasih. Wassalamu'alaikum wr.wb".


Namun, benarkah ada razia yang menyasar siswa sekolah seperti dalam pesan yang beredar itu?
Tangkapan layar pesan hoaks tentang razia yang menyasar anak sekolah. (Whatsapp)


Penjelasan:

Penelusuran ANTARA menemukan pesan berantai itu pernah muncul pada September 2020. Pesan itu merupakan kabar hoaks.

Mengutip pemberitaan republika.co.id berjudul "Diskominfo: Pesan Berantai Razia Anak di Luar Rumah Hoaks" yang dipublikasikan pada 16 September 2020, Kadiskominfo Kabupaten Purwakarta Siti Ida Hamidah meminta warga untuk tidak mudah percaya dengan pesan itu dan berhenti menyebarkannya.

Pada 2020, pesan tersebut beredar diberbagai daerah seperti Purwakarta, Pangandaran, Tasikmalaya dan sebagainya. Pesan itu juga menimbulkan keresahan masyarakat.

Klaim : Anak-anak tanpa masker akan dijaring dan dikarantinakan
Rating: Hoaks

Cek fakta: Hoaks, vaksin COVID-19 memperbesar penis

Baca juga: Razia PMKS, delapan "Pak Ogah" terjaring di Jalan Daan Mogot

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2021