Sydney (ANTARA) - Pasar saham Australia ditutup lebih tinggi pada hari Rabu, meskipun saham perusahaan pertambangan bijih besi anjlok 4 persen karena penurunan harga bijih besi.

Pada penutupan pasar, indeks acuan S&P/ASX 200 naik 62,00 poin atau 0,92 persen menjadi 6.824,60, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas naik 63,40 poin atau 0,90 persen menjadi 7.090,90.

"Saham Australia meningkat pada awal yang solid, dengan ASX 200 terangkat 1,2 persen, melonjak untuk hari ketiga dan secara singkat mencapai level tertinggi baru dalam 11 bulan," kata analis pasar Commsec Steven Daghlian, dikutip dari Xinhua.

"Sementara pasar mengalami gejolak sepanjang tahun ini, ASX 200 masih naik 3,8 persen sejak 1 Januari."

Sebanyak 10 dari 11 sektor mengalami kenaikan, dipimpin oleh sektor real estate yang menguat 2,43 persen sedangkan sector material menjadi satu-satunya pengecualian di pasar yang turun 0,80 persen.

Di sector keuangan, bank-bank besar Australia menguat dengan Commonwealth Bank naik 1,16 persen, ANZ naik 1,85 persen, National Australia Bank naik 1,94 persen dan Westpac Bank naik 1,54 persen.

Saham pertambangan melemah dengan Rio Tinto turun 1,10 persen, BHP turun 2,15 persen dan Fortescue Metals turun 0,22 persen, penambang emas Newcrest turun 0,47 persen.

Produsen minyak dan gas negara itu terangkat dengan Oil Search naik 2,02 persen, Santos naik 1,19 persen dan Woodside Petroleum naik 0,80 persen.

Supermarket terbesar Australia meningkat dengan Coles naik 0,99 persen, dan Woolworths naik 0,56 persen.

Sementara itu, raksasa telekomunikasi Telstra naik 0,63 persen, maskapai nasional Qantas menguat 0,64 persen dan perusahaan biomedis CSL melonjak 2,16 persen.

Baca juga: Saham Tokyo ditutup naik didorong laporan pendapatan yang solid
Baca juga: Saham Korea Selatan berakhir lebih tinggi
Baca juga: IHSG berpeluang naik seiring kedatangan bahan baku vaksin


Pewarta: Biqwanto Situmorang
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2021