Dubai (ANTARA) - Negara di Teluk Persia, Bahrain, akan menerapkan lagi pembatasan COVID-19 selama dua pekan mulai Minggu (7/2) guna mencegah penyebaran virus corona usai terjadi lonjakan tajam kasus selama sebulan terakhir.

Kerajaan itu memerintahkan penutupan pusat kebugaran, gedung olah raga, dan kolam renang serta membatasi jumlah kehadiran pertemuan masyarakat di rumah menjadi 30 orang hingga 21 Februari, kantor berita BNA memberitakan pada Jumat (5/2).

Otoritas juga akan membatasi partisipan kelompok olah raga di ruangan terbuka paling banyak 30 orang, sementara lembaga-lembaga pemerintah harus mengizinkan 70 persen karyawan mereka bekerja dari rumah.

Bahrain pekan lalu melarang layanan makan di restoran dan kafe serta mengalihkan sekolah ke pembelajaran jarak jauh usai ditemukannya varian baru COVID-19.

Kerajaan pada Jumat mengonfirmasi 704 kasus baru COVID-19. Jumlah tersebut turun dibandingkan dengan 229 kasus pada 5 Januari. 

Secara kumulatif Bahrain melaporkan 105.119 kasus dan 377 kematian.

Negara-negara tetangganya di Teluk, yakni Arab Saudi, Kuwait, Qatar, dan Uni Emirat Arab, juga telah memberlakukan kembali pembatasan COVID-19 guna menangani peningkatan jumlah infeksi.

Sumber: Reuters

Baca juga: Bahrain setujui vaksin Sinopharm, buka pendaftaran penyuntikan

Baca juga: Bahrain beri lampu hijau vaksin COVID Pfizer-BioNTech

Baca juga: Bahrain larang masuk barang Israel yang dibuat di wilayah pendudukan


 

Minta PPKM dioptimalkan, Jokowi ingatkan kunci menekan COVID-19 ada di hulu

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
COPYRIGHT © ANTARA 2021