Roma (ANTARA News/AFP) - Kepala bank sentral Italia, Senin, mendesak untuk reformasi termasuk sanksi untuk membawa stabilitas ekonomi-ekonomi zona euro yang terkena krisis keuangan 2008 dan krisis utang Yunani.

Mario Draghi, yang juga ketua Dewan Stabilitas Keuangan kelompok 36 negara dan badan-badan internasional, menyerukan sanksi rezim untuk mengontrol anggaran ekonomi zona euro dan untuk badan-badan pemeringkat yang memiliki peran pengawasan kurang penting.

Pembatasan defisit pemerintah dalam Pakta Stabilitas dan Pertumbuhan Uni Eropa harus diperkuat "dengan memperkenalkan sanksi, termasuk sanksi politik, untuk non-kepatuhan," kata Draghi dalam pidato tahunan di Bank of Italia.

"Keakuratan informasi statistik, khususnya statistik keuangan publik harus dipastikan," tambahnya.

Draghi juga menyerukan persaingan lebih besar di antara lembaga-lembaga pemeringkat dan untuk"integritas yang lebih besar dalam pembuatan keputusan mereka dan transparansi evaluasi mereka."

Beralih ke ekonomi Italia, Draghi menyatakan keprihatinan tentang tingkat pengangguran pemuda, yang katanya telah mencapai 13 persen. "Sebuah pemulihan lambat meningkatkan kemungkinan pengangguran terus-menerus," ia memperingatkan.

Draghi memuji pemerintahan tengah-kanan Perdana Menteri Silvio Berlusconi yang tahun lalu menghubungkan usia pensiun untuk harapan hidup yang lebih besar, tapi mendesak penyelesaian reformasi pasar tenaga kerja.

Bank-bank Italia memperkuat posisi keuangan mereka pada 2009, tetapi mereka "harus siap untuk menghadapi masa berulang dan berlarut-larut kondisi pasar abnormal," katanya.

Draghi juga mengatakan Bank of Italia akan memiliki wewenang untuk menghapus "tindakan yang bertanggung jawab atas kesalahan manajemen atau sangat berisiko" di bank Italia. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010