Madrid (ANTARA News/AFP) - Pemerintah Spanyol, Senin, berjanji mendorong reformasi pasar tenaga kerja ditujukan untuk menghidupkan kembali ekonomi pada akhir Juni jika serikat pekerja dan pengusaha gagal menyepakati syarat.

Harian El Pais sebelumnya melaporkan bahwa kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan atas langkah-langkah untuk memerangi pengangguran kaum muda dan mengurangi jam pekerja selama ekonomi merosot, namun masih jauh pada langkah-langkah untuk memudahkan merangsang pekerja.

"Jangan ragu-ragu, jika pembicaraan tersebut akhirnya tidak menghasilkan hasil yang kita inginkan semua, pemerintah akan mengimplementasikan reformasi pasar tenaga kerja dalam jangka sangat pendek, sebelum akhir Juni," Menteri Keuangan Elena Salgado mengatakan kepada sebuah forum bisnis.

Pemerintah telah menetapkan Senin sebagai batas waktu untuk mencapai perjanjian, namun mengatakan, serikat pekerja dan pengusaha akan melanjutkan pertemuan pada hari-hari mendatang.

Pasar uang telah mengamati dengan seksama pembicaraan di tengah kekhawatiran bahwa pertumbuhan lamban di Spanyol, perekonomian terbesar kelima Eropa, dapat menyebabkan negara untuk mengikuti Yunani ke dalam krisis utang.

Pekan lalu, Dana Moneter Internasional memperingatkan bahwa perekonomian Spanyol butuh "reformasi luas dan komprehensif" untuk pasar tenaga kerja yang kaku dan sektor perbankan jika ingin membuat kemajuan sendiri pada utang besar dan masalah defisit.

Tingkat pengangguran Spanyol meningkat tajam sampai 20 persen - yang kedua tertinggi di Uni Eropa setelah Latvia - sejak runtuhnya gelembung properti di akhir 2008.

Banyak ekonom menyalahkan tingkat pengangguran tinggi pada pasar buruh dua tingkat Spanyol, yang melindungi orang-orang pada kontrak permanen dengan membayar jaminan pesangon murah sementara dalam kontrak sementara memiliki beberapa manfaat dan hak-hak.

Menurut El Pais, pemerintah merencanakan untuk menurunkan pesangon menjadi 33 hari per tahun bekerja untuk orang-orang di kontrak permanen dari 45 hari saat ini dan akan memberlakukan pembatasan lebih besar pada penggunaan pekerja kontrak.

Dua serikat buruh terbesar Spanyol, CCOO dan UGT, telah mengancam akan melakukan mogok umum jika pemerintah secara sepihak memberlakukan reformasi tenaga kerja. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010