Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - Sebuah toko perangkat elektronik di Jalan Raya Ir H Juanda, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, hangus terbakar dengan kerugian materi mencapai ratusan juta rupiah, Rabu.

"Ratusan barang elektronik seperti TV, kulkas, mesin cuci, alat penanak nasi, AC, dan kipas angin rusak terbakar api," ujar petugas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, Yudiman, di Bekasi.

Ia mengatakan bahwa kebakaran di Toko Sinar Terang Elektronik di komplek Pertokoan Pasar Proyek Bekasi nomor 43 tersebut terjadi pada pukul 02.00 WIB. "Api diduga kuat berasal dari konsleting arus listrik di lantai dua," katanya.

Selanjutnya, kata dia, api merambat ke bagian lantai dasar yang berisi ratusan produk elektronik display berbagai macam merk terkenal. Api berkobar selama lebih dari dua jam dan berhasil dipadamkan oleh tiga unit mobil pemadam kebakaran.

"Sekitar pukul 04.00 WIB, kobaran api berhasil kami jinakkan. Namun, api kembali menyala sekitar pukul 11.00 WIB. Kami menduga, ada sebagian bara api yang belum sepenuhnya padam, sehingga akibat hembusan angin api kembali berkobar," ujarnya.

Upaya pemadaman api oleh petugas, kata dia, mengalami kendala akibat ruangan yang sempit dan sebagian besar bangunan tertutup tembok. Sehingga api yang berasal dari dalam gudang penyimpanan barang di lantai dua tidak terdeteksi secara maksimal oleh petugas.

"Selain itu, pemilik toko menolak untuk mengevakuasi barang-barangnya ke lokasi aman di depan toko, karena khawatir terjadi penjarahan oleh oknum masyarakat. Sehingga barang-barang dibiarkan berada di dalam toko," katanya.

Yudiman memastikan tidak ada korban jiwa mau pun fisik dalam kejadian tersebut sebab empat karyawan tidak berada di lokasi saat kejadian. "Toko dalam keadaan kosong. Sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," katanya.

Sementara itu pemilik toko, Asen (37) mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah akibat peristiwa tersebut. "Sekitar 60 persen barang elektronik di dalam toko rusak. Barang elektronik yang saya jual harganya mulai dari Rp100 ribu hingga Rp85 juta. Belum termasuk toko," katanya.

Kendati demikian, dirinya mengaku ikhlas dengan kejadian tersebut dan berencana akan mengurus segala kerugian melalui jasa asuransi. "Beruntung tempat usaha saya terlindungi oleh asuransi. Namun, saya menyayangkan upaya petugas pemadam yang tidak teliti memadamkan api hingga terjadi kebakaran lanjutan," katanya.

(T.KR-AFR/S022/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010