Madrid (ANTARA News/AFP) - Empat bank tabungan daerah Spanyol, Rabu mengatakan, mereka telah sepakat untuk merger menjelang batas waktu 30 Juni untuk menekan dana penyelamatan pemerintah yang bertujuan menopang bank-bank lemah negara itu.

Dalam pernyataan bersama Caja Murcia, Caixa Penedes, Caja Granada dan Sa Nostra mengatakan merger tersebut akan menciptakan bank pemberi pinjaman dengan aset 73 miliar euro (89 miliar dolar) dengan 1.703 kantor cabang dan empat juta nasabah.

Entitas baru akan dipimpin oleh Caja Murcia yang akan memiliki lima kursi di kelompok dewan baru, dengan empat untuk Caixa Penedes, tiga untuk Caja Granada dan dua untuk Nostra Sa. Dua kursi lagi di dewan akan diperuntukkan bagi independen.

Pengumuman ini terjadi dua hari setelah Caixa Girona setuju untuk bergabung dengan bank tabungan terbesar Spanyol, La Caixa.

Perundingan merger dengan bank-bank tabungan daerah bermasalah dipercepat jelang batas waktu akhir bulan ini dari Fund for Orderly Bank Reconstruction yang didirikan Juni lalu setelah Bank Spanyol dipaksa untuk mengambil alih bank tabungan Caja Castilla de la Mancha.

Dana penyelamatan, terdiri atas uang publik dan dukungan dana bank lain yang ada, yang dikapitalisasi awalnya dengan 9 miliar euro yang dapat ditingkatkan 10 kali lipat jika diperlukan untuk membantu bank yang kesulitan melakukan merger dengan rival kuat atau
restrukturisasi.

Minggu lalu Bank of Spanyol (bank sentral) memperketat peraturan tentang ketentuan bank harus membuat cadangan terhadap pinjaman terganggu pada apa yang dilihat sebagai upaya untuk mempercepat proses merger dengan memaksa pemberi pinjaman (lender) untuk membersihkan neraca mereka.

Berdasarkan peraturan baru bank harus membuat ketentuan-ketentuan untuk pinjaman buruk dalam satu tahun setelah tunggakan muncul.

Bank Spanyol turun relatif ringan dari krisis subprime mortgage pada 2008 karena peraturan yang ketat di negara itu mereka tidak melakukan investasi besar dalam pinjaman berisiko tinggi yang merugikan lembaga keuangan lain.

Tetapi banyak, khususnya bank tabungan yang lebih kecil yang biasanya tidak terdaftar dikendalikan oleh politisi daerah dan mencatat setengah dari total kreditnya buruk, terkena jatuhnya pasar properti yang booming di negara itu, baik melalui pinjaman kepada pengembang maupun hipotik. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010