Banda Aceh, 3/6 (ANTARA) - Masyarakat Kota Banda Aceh panik berlarian ke luar rumah ketika gempa bumi berkekuatan 5,8 skala richter mengguncang daerah itu, Kamis sekitar pukul 16.24 WIB.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat gempa berada pada 53 kilometer barat laut Meulaboh atau 120 kilometer baratdaya Sigli, atau 140 kilometer tenggara Banda Aceh.

BMKG memastikan bahwa gempa itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami. "Gempa bumi yang berpusat di Meulaboh itu tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Stasiun Geofisika Mata Ie, Syahnan.

Gempa bumi tersebut dirasakan masyarakat di Kota Banda Aceh dan sempat menimbulkan kepanikan, terutama warga yang berada di gedung bertingkat berlarian keluar bangunan.

Warga yang sedang berada di jalan tidak merasakan guncangan tersebut. Pascagempa, warga kembali beraktivitas seperti biasa.

Gempa bumi tersebut kali pertama mengguncang provinsi paling barat Pulau Sumatera itu pada Juni 2010. Sebelumnya gempa bumi berkekuatan 5,8 SR juga terjadi dan berpusat di Meulaboh pada 11 Mei 2010.

Dua hari sebelumnya, pada 9 Mei 2010, gempa bumi berkekuatan 7,2 SR berpusat di Meulaboh menimbulkan kerusakan cukup parah di beberapa wilayah pesisir barat Aceh.

Gempa bumi pada hari Minggu tersebut dilaporkan berpotensi tsunami sehingga menyebabkan kepanikan warga. Sebagian besar warga, terutama di pesisir pantai, meninggalkan rumah masing-masing mencari tempat yang lebih aman.

Sekitar satu jam kemudian pemerintah mencabut kembali peringatan tsunami dan warga kembali ke rumah masing-masing.


(T.A042/S019/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010