London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak melonjak pada Kamis setelah data ekonomi positif di Amerika Serikat memicu "rally" di pasar saham global, kata analis. Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, naik 42 sen menjadi 73,28 dolar per barel.

Minyak mentah Brent North Sea, London, untuk penyerahan Juli meningkat 43 sen menjadi 74,18 dolar per barel.

"Tampaknya rally kuat di pasar modal membuktikan bahwa selera risiko kembali di papan dan menyebarkan optimisme di pasar energi, membantu harga minyak mentah bergerak lebih tinggi," kata analis Sucden, Myrto Sokou.

Pasar saham Asia dan Eropa rally pada Kamis, mencerminkan kenaikan semalam di Wall Street, menyapu antusiasme yang lebih tinggi tentang prospek ekonomi global cerah, kata para dealer.

Pasar saham London melonjak 1,68 persen, Frankfurt meningkat 1,78 persen dan Paris memenangkan 2,27 persen.

Pasar Asia juga naik, dengan Hong Kong meningkat 1,62 persen dan Tokyo melambung 3,24 persen.

Wall Street memberikan isyarat kuat karena Dow menyerbu 2,25 persen lebih tinggi setelah rilis data menunjukkan penjualan "pending home" (rumah yang pengurusannya belum selesai) meningkat untuk ketiga bulan berturut-turut pada April.

Kemudian Kamis, pedagang akan mencerna sorotan persediaan energi terbaru di Amerika Serikat.

"Investor akan tetap hati-hati dan menunggu untuk penjelasan lebih lanjut dari angka-angka ekonomi AS hari ini dan laporan persediaan AS karena masih ada volatilitas dan ketidakpastian di pasar," tambah Sokou.

"Namun, pasar energi ini kembali ke wilayah positif dan tanda-tanda positif lebih lanjut dari laporan persediaan minyak AS hari ini bisa mendorong harga minyak lebih tinggi ke arah 75-78 dolar per barel."

Kenaikandan laporan penjualan rumah dan mobil AS mendorong Wall Street dan mengangkat harga minyak pada Rabu.

Penjualan pendinh home AS meningkat kembali pada April, sementara perusahaan mobil Amerika melaporkan kenaikan dua digit dalam penjualan pada Mei.

"Pasar (minyak) pasar benar-benar mengikuti berita ekonomi kuat yang keluar dari Amerika Serikat," kata Jason Feer, wakil presiden dan manajer umum analis pasar energi Argus Media.

"Setiap kali Anda mendapatkan berita ekonomi baik dari Amerika Serikat dan beberapa ekonomi utama lainnya, minyak memiliki kecenderungan untuk menindaklanjutinya dengan asumsi bahwa pemulihan dalam pertumbuhan ekonomi akan menyebabkan permintaan kuat untuk minyak," kata dia.(*)
(A026/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010