Lawannya di pertandingan final itu adalah Francesca Schiavone dari Italia, yang memenangi set pertama melalui tiebreak 7-3 lawan unggulan kelima dari Rusia Elena Dementieva, yang kemudian tidak bisa melanjutkan pertandingan karena cedera urat betis.
Kedua pemain tersebut sudah lima kali bertemu, dengan Stosur memenangi empat pertemuan terakhir dengan kemenangan dua set langsung.
Petenis Australia itu mengalahkan unggulan keempat Jankopvic dalam waktu satu jam dan bila ia meraih gelar pertama Grand Slamnya pada usia 26 tahun, hampir empat tahun lebih muda dari Evonne Cawley saat ia terakhir meraih tujuh gelar tunggal Grand Slamnya di Wimbledon 1980.
Bagi mantan petenis putri nomor satu dunia Jankovic, kekalahan tersebut merupakan pukulan berat bagi harapannya untuk akhirnya merebut gelar Grand Slam dalam usahanya yang ke-27.
"Saya selama ini bermain baik dan bila saya dapat mempertahankan kondisi ini saya kira saya mempunyai kesempatan baik," kata Stosur, yang mengalahkan juara empat kali Justine Henin dan unggulan utama Serena Williams di dua babak sebelumnya.
Jankovic mengatakan ia terjepit oleh berakhirnya secara mendadak pertandingan semifinal pertama.
"Pertandingan pertama berakhir lebih cepat daripada yang saya duga dan saya mulai kedinginan, sangat berat untuk bergerak," katanya.
"Saya tidak pernah bertanding seperti itu dan permainan saya sangat melempem," katanya.
"Tetapi dia meningkat pesat dan khususnya secara mental yang merupakan salah satu kelemahan besarnya," katanya. (S005/K004)
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010
