Juersalem (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Israel takkan mengizinkan kapal apa pun mencapai Jalur Gaza, kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Kamis, dan ia secara khusus merujuk kepada kapal bantuan internasional yang mendekati wilayah itu, Rachel Corrie.

"Kami takkan mengizinkan semua kapal mencapai Jalur Gaza. Tidak sekarang dan tidak nanti," kata Netanyahu sebagaimana dikutip oleh kantor berita lokal, Ynet.

Ia mengeluarkan komentar tersebut selama pertemuan menteri senior yang bertemu untuk membahas cara menangani Rachel Corrie, kapal dagang yang diubah dan kini dalam pelayaran menuju Jalur Gaza, dalam upaya menembus blokade Israel atas daerah kantung pantai Palestina itu.

Di kapal tersebut terdapat sekelompok pegiat perdamaian Irlandia dan Malaysia.

Pelayaran itu adalah upaya lain untuk menantang blokade Israel setelah "Freedom Flotilla", yang menjadi sorotan masyarakat internasional setelah serangan maut pasukan komando Israel, Senin. Sembilan warga sipil dilaporkan tewas dan puluhan pegiat lagi cedera dalam peristiwa berdarah di tengah laut tersebut.

Beberapa sumber mengatakan, kamis, pejabat pertahanan Israel sedang mempertimbangkan untuk naik ke kapal itu kalau kapal tersebut tak mengikuti perintah Israel untuk berlabuh di pelabuhan Ashdod, Israel selatan.

Mereka percaya bahwa pengambilalihan kapal itu akan mudah dilakukan, karena itu adalah kapal kecil yang hanya dapat membawa beberapa puluh penumpang.

Sebanyak delapan orang Turki dan satu warga negara AS keturunan Turki tewas ditembak dalam penyerangan Israel terhadap armada kecil kapal bantuan dengan tujuan Jalur Gaza, demikian laporan kantor berita Anatolia, Kamis, dengan mengutip beberapa ahli forensik.

Kewarganegaraan para korban tewas itu dipastikan setelah pemeriksaan mayat di institut forensik di Istanbul, tempat semua jenazah itu diterbangkan pada Kamis pagi, kata Anatolia. (C003/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010