Bogor (ANTARA News) - Puting beliung yang melintasi Desa Gunung Malang, Kematan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis kemarin (3/6) menyebabkan 17 rumah warga rusak berat dan puluhan lainnya rusak ringan.

"Kejadianya kemarin sekitar pukul 17:30 WIB, saat itu hujan sangat lebat disertai angin kencang," kata Kepala Desa Gunung Malanga, Deden Sutisna, saat dihubungi, Jumat.

Deden mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun banyak warga yang mengalami kerugian materi akibat rumah mereka yang rusak.

Saat ini Deden dan pihaknya sedang menginventarisir jumlah rumah yang mengalami kerusakan baik rusak berat maupun ringan.

"Kebanyakan rumah warga rusak ringan sebagian besar genteng rumahnya terbang dibawa angin. Sementara yang rusak serta ada dua tiga rumah yang rata dengan tanah, ada juga yang temboknya amruk," jelasnya.

Warga yang rumahnya rusak berat sementara waktu tinggal dirumah kerabat terdekatnya. Saat ini warga bersama-sama bergotong-royong memperbaiki rumah secara swadaya.

Sementara itu Camat Tenjolaya, Abdullah Sirodz, membenarkan informasi adanya angin puting beliung tersebut.

"Kemarin saya sudah menerima kabar dari kepala desa, saya sudah mengimformasikan hal ini ke pihak Pemerintah Daerah untuk menurunkan tim Reaksi cepat untuk membantu warga, sambil mendata jumlah rumah warga yang rusak," kata nya.

Selain bantuan tim Reaksi Cepat dari Pemda, pihaknya juga sedang mengupayakan bantuan lain untuk warga yang akan segera di salurkan bersama-sama tim reaksi cepat.

"Dari pihak lain belum ada bantuan, hanya dari Pemda berupa bahan makanan dan tim reaksi cepat untuk menginventarisir rumah warga," jelasnya.

Deden Sutisna mengatakan, peristiwa bencana alam ini sudah yang kedua kalinya terjadi di Desa Gunung Malang yang terletak dibawah kaki Gunung Salak.

"Dua tahun terakhir pernah terjadi angin puting beliung, tapi jumlahnya tidak sebanyak saat ini. Ini yang paling banyak mengenai rumah warga, kawasan Gunung Malang memang rawan bencana, seperti angin dan gempa," ujar Kepala Desa.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Dramaga, selama bulan Juni kawasan Bogor berpotensi adanya angin puting beliung.

Agus Heru Staf Analisa BMKG Stasiun Klimatologi Dramaga menjelaskan, tipe angin yang terjadi di kawasan Tenjolaya berbeda dengan angin puting beliung.

Karena angin puting beliung terjadi dikawasan dataran renda bukan dilereng atau kaki gunung.

"Angin yang terjadi itu adalah angin gunung, bukan puting beliung, tapi setara dengan puting beliung karena kecepatannya bisa menumbangkan pohon dan merubuhkan rumah," katanya.

Penyebab terjadinya angin gunung tersebut adalah adanya tekanan rendah di kawasan rendah dan tenakan tinggi di atas pegunungan, sementara pola angin bergerak dari tekanan tinggi menuju tekanan rendah.

Angin yang turun kata Agus diperkirakan kecepatannya berkisar antara 40 - 50 knot per jam diukur dari kemampuannya merubuhkan bangunan.

Oleh karena itu, Agus menghimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai adanya potensi angin kencang yang terjadi, karena selama bulan Juni potensinya masih ada.

(T.KR-LR/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010