Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum memperkirakan, persoalan lahan proyek jalan tol ruas Cikampek-Palimanan sepanjang 116 km akan tuntas seluruhnya pada Agustus 2010.

"Sudah bagus [pemebebasan lahan tol]. Malah ada beberapa bagian yang sudah bebas 100 persen. Mudah-mudahan selesai pada Juli- Agustus tahun ini," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menjawab pers di Jakarta, Jumat.

Tidak hanya itu, lanjutnya, sejumlah ruas jalan tol yang saat ini tersendat persoalan lahan, beberapa diantaranya menunjukan perkembangan pembebasan tanah diatas 50 persen, seperti ruas Kertosono-Mojokerto (50,98 persen) dan Gempol-Pandaan (77,10 persen).

Ditegaskannya, pembangunan konstruksi untuk bagian yang sudah bebas 100 persendapat langsung berjalan, tanpa harus menunggu tuntasnya pembebasan lahan di seluruh ruas tersebut.

Menurut Djoko, pembebasan lahan ruas jalan tol Cikampek-Palimanan hingga kini mencapai 57,12 persen, sementara total nilai investasi untuk menyelesaikan pembangunan ruas tersebut mencapai Rp11,36 triliun.

Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) antara Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dengan PT Jasa Marga selaku pemegang konsesi ruas itu telah dilakukan sejak 21 Juli 2006.

Sebelumnya, Kepala BPJT Nurdin Manurung menyatakan pihaknya akan meninjau ulang seluruh kontrak kerjasama pengusahaan jalan tol yang telah ditandatangani dengan para investor.

Evaluasi tersebut terhadap 20 ruas yang telah menjalin kerjasama PPJT dan empat ruas yang dalam tahap persiapan PPJT.

"Kita akan evaluasi seluruhnya, apakah masih memenuhi syarat untuk dilanjutkan atau tidak. Evaluasi seluruh ruas ini berjalan dalam kurun waktu sembilan bulan ke depan," katanya.

Dari 20 ruas yang telah menjalin PPJT, baru tiga ruas yang sudah memasuki tahap konstruksi yakni,Kertosono-Mojokerto (konstruksi seksi 1 40 persen), Semarang-Solo (konstruksi seksi 1 56,31persen) dan Surabaya-Mojokerto (konstruksi seksi IA 40 persen).(*)
(E008/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010