Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah tidak akan mengintervensi rencana kerja sama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan PT Bakrie Telecom Tbk terkait rencana melepas (spin off) divisi Flexi.

Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, usai menghadiri rapat pembangunan jalan tol yang dipimpin Wakil Presiden Boediono di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya tidak memberikan arahan apa pun kepada kedua pihak terkait rencana tersebut.

"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada korporasi untuk mencari pola yang tepat dalam kerja sama yang akan dijalin," ujarnya.

Misalnya, Telkom memiliki pelanggan sekitar 15 juta orang sedangkan Bakrie 12 juta pelanggan. "Jika pelanggan dari kedua pihak disatukan, akan lebih baik daripada jika keduanya dihadapkan satu sama lain," tutur Mustafa.

Ia menambahkan, dalam penjajakan yang dilakukan kedua pihak dibahas pula kemungkinan indikasi monopoli. "Kemungkinan itu dibahas, agar tidak ada kemungkinan monopoli seperti yang ditengarai Komisi Pengawas Persaingan Usaha," ujar Mustafa.

Telkom memproyeksikan menaikkan efisiensi antara sepuluh hingga 20 persen melalui pelepasan Flexi kepada perusahaan lain.

BUMN telekomunikasi ini juga akan memisah Flexi untuk dijadikan perusahaan baru sebelum konsolidasi dengan operator lain dilaksanakan.

Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah mengakui perseroan melakukan pembicaraan dengan PT Bakrie Telecom Tbk terkait dengan rencana pelepasan Flexi. Namun tidak menutup kemungkinan menjalin kerja sama dengan operator lain.

Rinaldi menambahkan kerja sama dengan operator lain yang kemungkinan besar bersama Bakrie Telecom dalam rangka konsolidasi industri telekomunikasi nasional. Di Indonesia ada sekitar 10 perusahaan, dan dinilai terlalu gemuk.

(T.R018/H-CS/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010