Pekalongan (ANTARA News) - Hujan deras yang mengguyur Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sejak Selasa malam hingga Rabu pagi mengakibatkan sejumlah pemukiman warga di tiga kecamatan setempat terendam banjir.

Bencana banjir ini belum sampai menimbulkan korban jiwa namun aktivitas warga setempat terganggu karena hingga kini genangan air masih masih mencapai ketinggian sekitar 40 sentimeter.

Ketiga kecamatan yang terendam banjir tersebut, yaitu Kecamatan Pekalongan Utara, Kecamatan Pekalongan Barat, dan Kecamatan Pekalongan Selatan.

Kepala Kelurahan Pasir Sari, Subakir, mengatakan banjir yang melanda wilayahnya terjadi sejak Rabu dinihari dengan ketinggian air mencapai sekitar 70 sentimeter.

Namun, kata dia, ketinggian air kini mulai menyurut meskipun genangan air masih tetap merendam di lingkungan pemukiman setempat.

"Hingga Rabu sore ini, ketinggian air masih mencapai sekitar 30 sentimeter sehingga aktivitas warga masih terganggu," katanya.

Selain merendam pemukiman di Kelurahan Pasir Sari, banjir juga melanda di Kelurahan Pabean, Kelurahan Panjang Baru Kecamatan Pekalongan Utara.

Sekretaris Kelurahan Panjang Baru, Trisnawati mengatakan sedikitnya sekitar 500 rumah warga tergenang banjir.

"Selain diakibatkan hujan deras yang terjadi Selasa malam hingga Rabu pagi, banjir di Kelurahan Panjang juga karena faktor datanganya air rob," katanya.

Kepala Kesatuan, Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kota Pekalongan, Sri Kuncoro mengatakan banjir yang melanda di sejumlah kelurahan itu ini karena terjadi pendangkalan di saluran drainase sehingga air hujan tidak mampu mengalir secara lancar.

"Akibatnya, air hujan akan mengalir ke pemukiman penduduk dan semakin meluas karena air sulit mengalir ke saluran drainase," katanya.

Ia mengimbau kepada kelurahan yang wilayahnya terendam banjir agar segera mengajukan bantuan makanan dan obat-obatan ke Dinsosnakertrans dan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan.

"Namun, untuk menjaga kondisi yang tidak diinginkan, kami juga sudah menyiapkan perahu karet dan tenda untuk pengungsian," katanya.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010