Jakarta (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar menegaskan, Indonesia sanggup mengambil alih proyek Inalum yang saat ini merupakan proyek patungan antara Indonesia dengan Jepang.

"Berapapun dana yang dibutuhkan untuk mengambil alih, kita sanggup, kita sudah hitung-hitung," kata Mustafa usai mengikuti rapat koordinasi terbatas membahas Inalum di Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Kamis.

Namun Mustafa belum bisa memastikan BUMN mana yang akan ditugaskan untuk mengambil alih pengelolaan proyek tersebut. Selama ini yang aktif dalam diskusi teknis PT Antam, namun tidak tertutup kemungkinan BUMN pertambangan lain untuk mengajukan diri.

Mustafa menyebutkan, saat ini pihaknya ditugasi untuk membuat proposal pengambilalihan proyek tersebut. Namun, proposal tersebut belum mengarah kepada BUMN mana yang akan ditunjuk untuk mengelola Inalum.

"Intinya, proposal itu akan berisi posisi Inalum untuk kepentingan nasional, itu yang akan kita perjuangkan dulu," kata Mustafa.

Mustafa tidak menegaskan kapan proposal itu akan selesai. Namun, dia mengisyaratkan, penyelesaian proposal tersebut tidak boleh lewat dari 31 Oktober 2010.

"Ya, kita tidak akan selama itu," kata Mustafa.

Menurut dia,, setelah Inalum sukses diambil alih, maka produksinya akan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan domestik.

"Sisanya akan kita ekspor, tapi belum tahu berapa pembagian porsinya," kata Mustafa
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2010