Frankfurt (ANTARA News/AFP) - Bank Sentral Eropa mempertahankan tingkat suku bunga utamanya pada rekor terendah 1,0 persen pada Kamis, karena pasar keuangan menuntut rincian tentang program kontroversial untuk membeli surat utang dari negara-negara zona euro.

"Seperti biasa, basa-basi tentang tingkat suku bunga masih tepat meskipun ketidakpastian tetap tinggi tidak akan cukup kali ini," kata ekonom Societe Generale, James Nixon.

Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) bulan lalu memutuskan untuk membeli miliaran euro surat utang yang dikeluarkan oleh negara-negara seperti Yunani, Irlandia dan Portugal namun langkah itu ditentang oleh setidaknya satu pejabat senior dan merusak kredibilitas ECB.

Presiden ECB Jean-Claude Trichet mengatakan hari sebelumnya bahwa pilihan tidak dibahas dalam pertemuan reguler bank pada awal Mei.

ECB sedang mencoba untuk menyelesaikan krisis keuangan kronis yang telah memeras pinjaman baik pemerintah maupun bank komersial, mengingat kondisi krisis kredit setelah runtuhnya bank investasi AS Lehman Brothers pada 2008.

Spanyol tampaknya berada di garis depan sekarang, menyusul laporan media bahwa ada beberapa bank tidak dapat meminjam dari rekan-rekan asing tapi biaya memperoleh dana segar bahkan mulai naik untuk zona euro kelas berat seperti Prancis.

"Berapa lama dan berapa jumlahnya, ECB bermaksud untuk terus membeli obligasi pemerintah," tanya Nixon, seperti pertanyaan yang diajukan oleh banyak analis.

Gubernur ECB Axel Weber dari Jerman menentang program pembelian obligasi dan menyerukan publik agar bisa "menutup ketat."

ECB telah melakukan semua yang bisa untuk memastikan bahwa tidak ada bank atau anggota zona euro default pada utang mereka, tetapi sentimen investor tetap menjadi kaku dan mendorong euro lebih rendah terhadap mata uang utama lainnya.

Mata uang tunggal Eropa diperdagangkan pada Kamis sedikit lebih dari 1,20 dolar, turun dari sekitar 1,43 dolar pada akhir Desember.

Sementara itu, bank-bank zona euro memarkir rekor jumlah 368,98 miliar euro (445 miliar dolar) pada fasilitas simpanan overnight ECB Rabu, daripada meminjamkan dananya untuk masing-masing sesama bank lain karena ketakutan mitra mereka mungkin tidak mampu mengembalikan uang tersebut.

Bank-bank komersial saat ini lebih memilih keamanan fasilitas deposito bank sentral untuk pinjaman antar bank, meskipun menawarkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi.

Beberapa pengamat mengatakan bank zona euro lemah karena bergantung pada dana bank sentral.

Oleh karena itu Trichet akan mengumumkan langkah-langkah tambahan yang luar biasa untuk mengurangi pergeseran kembali ke pinjaman antar bank setelah situasi memungkinkan untuk itu.

ECB yang berbasis di Frankfurt bukan satu-satunya bank sentral di Eropa yang telah mengadopsi kebijakan moneter akomodatif. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010