PBB, New York (ANTARA News/AFP) - Dewan Keamanan PBB, Jumat, menyatakan lembaga itu merasa berbesar hati dengan kesediaan Eritrea dan Djibouti untuk menyelesaikan sengketa perbatasan mereka melalui penengahan Qatar.

Satu pernyataan Dewan menyatakan Dewan 15-anggota itu "menyambut baik dan sepenuhnya mendukung upaya penengahan oleh negara Qatar" guna menyelesaikan sengketa perbatasan antara kedua negara bertetangga di Tanduk Afrika tersebut.

Pernyataan itu menyeru kedua pihak "agar terlibat dalam penengahan secara penuh dan kepercayaan baik" dan menahan diri dari penggunaan kekerasan.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengeluarkan satu pernyataan serupa awal pekan ini.

Penengahan Qatar akan mengarah kepada pembentukan satu komite dengan wewenang untuk menunjuk satu lembaga internasional guna menetapkan demarkasi perbatasan, dengan persetujuan Eritrea dan Djibouti, demikian laporan kantor berita Qatar, QNA.

Doha, Senin (7/6), menyatakan tentara Eritrea telah mundur dari satu daerah yang mereka kuasai di Djibouti sebagai hasil dari upaya penengahannya.

"Satu unit pasukan pengamat Qatar bertugas memantau perbatasan antara kedua negara itu "sampai tercapainya kesimpulan mengenai kesepakatan akhir tentang penyelesaian konflik tersebut", kata QNA.

Sengketa perbatasan yang berlangsung lama antara Djibouti dan Eritrea mengenai tanjung Ras Doumeira di pantai Laut Merah mengakibatkan bentrokan pada 1996, 1999 dan sekali lagi pada 2008. (C003/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010