Bogor (ANTARA) - Lembaga pendidikan bahasa Inggris BBC (Build Better Communications) semakin mantap dalam menciptakan lulusan dengan kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris secara profesional, kata pemilik lembaga pendidikan tersebut, Dr. H. Suharsono MPd, MM, di Bogor, Minggu.

Ketika banyak lembaga pendidikan Bahasa Inggris berjatuhan, BBC justru berhasil bertahan di tengah tantangan dan persaingan ketat, kata Suharsono seraya memaparkan keberhasilan itu berkat kemampuannya menciptakan kader pemimpin.

"Kami terus memberi pelatihan kepada karyawan dalam berbagai bidang, termasuk kepemimpinan, yang menciptakan pemimpin baru untuk melanjutkan keberadaan BBC di tengah masyarakat pada masa mendatang," kata Suharsono pada perayaan ulang tahun ke-30 lembaga tersebut.

Suharsono juga menyebut kekompakan dan kebersamaan antar anggota tim sebagai faktor terpenting.

Suharsono "bermimpi" BBC tetap ada dan berkembang setidak-tidaknya hingga seratus tahun ke depan dengan menyiapkan manajer dan pemimpin andal melalui berbagai pelatihan secara berkelanjutan serta menyediakan bahan ajar inovatif.

"`Legacy` atau yang saya ingin wariskan melalui BBC adalah kebermanfaatan bagi masyarakat. Untuk itu, kami terus mengembangkan BBC secara profesional melalui berbagai upaya, seperti, menyelenggarakan lomba Bahasa Inggris untuk mencari bakat peserta didik, yang mampu bersaing di era globalisasi saat ini," katanya.

Suharsono memiliki beberapa cabang BBC di Jakarta, Tangerang, Depok, Bogor, Karawang, Cikarang, Bandung dan Semarang dengan jumlah siswa sekiar 12.000 di bawah naungan PT Pertiwi Resources.

BBC menyelenggarakan pendidikan Bahasa Inggris untuk berbagai tingkatan, dari kelas untuk murid taman kanak-kanak hingga mahasiswa, bahkan karwayan berbagai lembaga, termasuk pegawai pemerintah, perusahaan swasta nasional dan asing.

Selain BBC, PT Pertiwi Resources mengelola perguruan tinggi, seperti, Akademi Pariwisata Pertiwi, Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pertiwi.

"Saya juga bermimpi membuat universitas. Saya masih harus melengkapi beberapa perguruan tinggi lagi, sehingga jumlahnya dapat memenuhi persyaratan membangun universitas," katanya.(*)

B005/B002

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010