Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menawarkan konsep pembangunan wilayah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pusat ekonomi wilayah perbatasan.

"Kami ingin mencoba membalikkan paradigma pembangunan wilayah perbatasan menjadi pembangunan pusat ekonomi," kata Ketua Umum PII, Muhammad Said Didu, dalam acara Rapat Pimpinan Nasional 2010 Persatuan Insinyur Indonesia (PII) bertema "Penumbuhan Inovasi Teknologi di Daerah" di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, selama ini pembangunan wilayah perbatasan NKRI cenderung menggunakan paradigma pembangunan daerah tertinggal. Padahal kawasan perbatasan harus menjadi pusat sumber daya ekonomi yang tergarap optimal.

"Pembangunan wilayah perbatasan sebagai pusat ekonomi sudah banyak dilakukan negara lain," katanya.

Ia berpendapat, sudah 30 tahun lebih pembangunan wilayah perbatasan di tanah air masih menggunakan paradigma pembangunan daerah tertinggal.

Pihaknya menyatakan siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menggali potensi yang ada di setiap daerah di Indonesia khususnya di wilayah perbatasan.

"Kami ingin agar tumbuh pusat inovasi di berbagai daerah, kami mendorong untuk menggali kekhususan di setiap daerah," katanya.

Menurut Said, penumbuhan inovasi teknologi di daerah menjadi ujung tumbak pembangunan wilayah perbatasan berbasis sumber daya ekonomi.
(H016/B010)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2010