Mamuju (ANTARA News) - Sulawesi Barat menawarkan potensi tambang emas kepada calon investor, kata Kepala Badan Penanaman Modal Daerah provinsi ini, Surung Katta.

Ia di Mamuju, Senin, mengatakan, potensi pertambangan di Sulawesi Barat (Sulbar) saat ini terus dipromosikan hingga ke mancanegara untuk bisa menggaet calon investor agar menanamkan modalnya di daerah ini.

"Dari beberapa potensi pertambangan yang ditawarkan hingga ke mancanegara, di antaranya tambang emas di sejumlah kabupaten di Sulbar," katanya.

Menurut dia, kandungan emas yang bisa diolah menjadi logam unggulan itu tersebar di beberapa kabupaten di antaranya Mamuju, Mamasa, dan Polman.

"Salah satu wilayah yang kandungan emasnya besar di Mamuju, yaitu di Dusun Batuisi, Desa Karataun, Kecamatan Kalumpang," katanya.

Sedangkan di Kabupaten Polman, kandungan emas tersebar di beberapa kecamatan di antaranya Surung, Ongko, dan Sumarrang.

"Untuk mengolah kandungan emas di daerah ini dibutuhkan keterlibatan investor, sehingga hasilnya nanti bisa mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi daerah setempat," katanya.

Ia mengatakan hingga saat ini terdapat 14 perusahaan yang mulai menggarap tambang emas, baik yang sedang melakukan survei umum (empat perusahaan), tahap eksplorasi (tujuh perusahaan), dan tahap eksploitasi (tiga perusahaan).

"Dari 14 perusahaan itu, areal keseluruhan yang mendapat izin pengelolaan bahan galian emas seluas 50.103,35 hektare," katanya.

Surung Katta menjelaskan perusahaan tersebut diharapkan bisa menangani pertambangan itu hingga optimal, sehingga mendorong peningkatan kesejahteraan rakyat di Sulbar.

"Jika potensi kandungan emas ini telah dikelola dengan baik dan optimal, kami yakin cepat atau lambat pertumbuhan ekonomi di Sulbar semakin meningkat," katanya.

Ia mengatakan para calon investor yang akan kembali meneliti kandungan emas di Mamuju adalah dari Arab Saudi.

"Dalam waktu dekat investor dari Timur Tengah ini akan memboyong sedikitnya 25 orang untuk melakukan penilitian potensi kandungan emas di Batuisi, Kecamatan Kalumpang, Mamuju," katanya. (ACO/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010