Samarinda (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menghentikan semua tahapan pemilihan kepala daerah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, karena dana dari pemerintah kota belum cair.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda, Syarifudin Tangalindo, kepada wartawan, di Samarinda, Rabu, mengatakan bahwa hasil pertemuan antara DPRD dan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda yang diwakili Kesbangpol Linmas, belum mendapatkan kepastian terkait dukungan anggaran untuk pelaksanaan pilkada ini, sehingga KPU memutuskan mulai Rabu menghentikan semua tahapan pilkada.

Menurut dia, keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil rapat pleno KPU Samarinda. "Keputusan ini diambil secara bulat dari hasil rapat pleno yang dihadiri semua anggota KPU," katanya.

KPU Samarinda akan menjadwal ulang tahapan pilkada itu setelah Pemkot Samarinda memberi kepastian pencairan dana tersebut.

"Kami baru akan melanjutkan proses pilkada setelah ada kepastian, baik secara administratif yakni melalui MoU (Memorandum of Understanding) dari Pemkot Samarinda maupun kepastian pencairan anggaran itu," katanya.

"Implikasi yang timbul akibat penghentian tahapan itu menjadi tanggung jawab APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) dan tidak mengganggu anggaran yang kami ajukan sebelumnya," kata Ketua KPU Samarinda itu.

Anggaran yang diajukan KPU untuk pelaksanaan Pilkada Samarinda 2010 lanjut Syarifudin Tangalindo yakni R23,5 miliar.

"Namun, yang dicairkan baru Rp6 miliar itupun seluruhnya telah terpakai. Bahkan kami berpaksa masih berhutang ke beberapa pihak sebab dana itu tidak mencukupi untuk membiaya beberapa proses pilkada yang telah dilalui," kata Syarifudin Tangalindo.

Tahapan Pilkada Samarinda yang terancam tertunda kata dia yakni, penetapan DPT (daftar pemilih tetap) yang dijadwalkan akan dilakukan pada 21 Juni 2010, bimbingan teknis (bimtek) KPPS, pengadaan logistik, kampanye serta debat kandidat.

"Poses yang sudah berjalan sudah dianggap selesai, namun tahapan yang dihentikan dan akan dijadwal ulang setelah ada kepastian dana itu merupakan proses yang sangat krusial. Namun, itulah konsekuensi sebab tidak mungkin kami (KPU) memaksakan pelaksanaan pilkada jika tidak didukung anggaran," ujar Ketua KPU Samarinda itu.

Namun, Syarifudin Tangalindo mengatakan belum berani memastikan, apakah jadwal pemungutan suara Pilkada Samarinda yang sedianya digelar pada 2 Agusutus 2010 juga akan mengalami perubahan.

"Jika dalam satu dua harikedepan sudah ada kepastian dari Pemkot Samarinda, kemungkinan proses pemungutan suara akan berlangsung sesuai jadwal. Namun, jika lebih dari itu, kami tidak berani memastikannya dan hal itu sudah menjadi konsekuensi dari keputusan kami menghentikan tahapan tersebut," katanya.
(T.A053/M008/P003)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010