Jakarta (ANTARA News) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus memantapkan konsolidasi di tingkat internal dan memperluas basis massa dalam rangka menyiapkan diri untuk meraih posisi tiga besar pada Pemilu 2014.

Musyawarah Nasional ke-2 PKS yang diselenggarakan di Ritz Carlton, Jakarta, mulai 16 hingga 20 Juni 2010 menjadi ajang bagi PKS untuk memantapkan konsolidasi dan koordinasi di tingkat internal, serta menetapkan rencana strategis 2010-2015.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Anis Matta di sela-sela Sidang Majelis Syuro, Rabu, yang merupakan bagian rangkaian acara Munas, mengatakan PKS terus berupaya menambah perolehan suara pada pemilu secara signifikan.

"Kita berusaha masuk ke tiga besar. Kalau kita lihat di perjalanan partai ini juga, sekarang PKS telah menjadi partai Islam terbesar dan kita berharap perolehan suara kita di pemilu mendatang lebih signifikan," katanya.

Upaya yang dilakukan PKS di antaranya adalah memperluas basis massa, tidak hanya yang berbasis Islam, tetapi juga non-Islam.

PKS membuka ruang seluas-luasnya bagi non-Islam untuk bergabung dengan PKS. Untuk itu, dalam Musyawarah Nasional PKS ini akan dibahas perubahan AD/ART partai untuk memberikan ruang bagi massa di luar Islam.

"Salah satu pasal yang kita amendemen yang terkait dengan keanggotaan PKS. Sekarang kita buat ruang untuk saudara selain Islam yang ingin bergabung, secara lebih luas dan permanen," katanya yang ditemui di sela-sela sidang Majelis Syuro PKS.

Ia menjelaskan, pada prinsipnya PKS telah membuka ruang bagi non-Muslim dan ini terlihat pada periode 2009, ada sekitar 20 anggota legislatif yang tidak beragama Islam.

Ketika ditanya tentang sosialisasi PKS untuk merangkul kader-kader selain Islam, Anis optimistis tidak ada kendala yang berarti yang dapat menghambat upaya ini.

"Selama ini kita tidak menemukan kesulitan untuk sosialisasi. Anggota diluar Islam kita masuk dari daerah yang mayoritas non-Muslim dan dari awal mereka sudah tahu PKS partai berbasis Islam tapi ada ruang bagi saudara lain," katanya.

Ia optimistis target tersebut dapat tercapai mengingat PKS telah membangun pilar utama untuk membentuk organisasi politik yang kokoh. Pembangunan ini telah dilaksanakan dan rasio pencukupan kader juga bertambah secara signifikan.

"Kalau periode lalu, energi kami terfokus untuk pengembangan organisasi dan itu sudah selesai. Sekarang kita kembangkan wacana kebangsaan dan perluas basis massa PKS," ujarnya.

Pada 1998 jumlah kader PKS sekitar 30 ribu dan saat ini jumlahnya mencapai 800 ribu kader. PKS menargetkan jumlah kader PKS pada bertambah hingga 2 juta.

Kemudian mengenai sebaran suara PKS, Anis mengatakan sebarannya juga akan diperluas, tidak hanya terfokus pada daerah perkotaan tetapi juga pedesaan.

Tolak Dikotomi

Niat PKS memperluas basis massa yang tidak hanya terbatas pada basis Islam ini telah menjawab bahwa partai yang dipimpin Luthfi Hasan Ishaaq ini tidak lagi mempermasalahkan dikotomi antara nasionalis dan Islam.

Anis menegaskan, PKS menilai isu tersebut tidak produktif dan sudah dianggap selesai sehingga tidak perlu lagi dipermasalahkan.

"Kita ingin keluar dari tema dikotomi Islam dan nasionalisme, ini kita anggap selesai," katanya.

PKS tidak akan terjebak pada isu dikotomi tersebut sehingga melupakan masalah yang lebih besar lagi yakni mengangkat Indonesia dan menjadikannya sebagai negara yang punya kekuatan di mata Internasional.

Dan, PKS ingin menjadi bagian untuk mewujudkannya dengan tidak hanya menjadi partai berdimensi lokal, tetapi internasional.

Rangkaian Munas

Sementara itu, agenda Munas ke-2 PKS ini diisi sejumlah kegiatan yakni Sidang Majelis Syuro, workshop, seminar baik nasional maupun internasional.

Pada hari pertama, Rabu (16/6) dilaksanakan sidang Majelis Syuro dengan agenda pelantikan sejumlah anggota Majelis Syuro, pengesahan rencana strategi PKS 2010-2015, dan amandemen AD/ART.

Pembukaan Munas PKS dilaksanakan pada hari kedua yakni Kamis malam (17/6) yang akan dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada pagi harinya hingga siang Munas diisi dengan work shop bagi anggota legislatif PKS.

Kemudian, pada hari ketiga, Jumat (18/6) diselenggarakan sosialisasi AD/ART, renstra dan implementasinya. Pada hari yang sama juga diselenggarakan Pidato Kebudayaan oleh Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, bertempat di Taman Ismail Marzuki.

Hari keempat, Sabtu (19/6) akan diisi dengan sejumlah kegiatan seminar atau dialog nasional dengan tema kepemimpinan Indonesia di masa depan dan perempuan sebagai pilar negara.

Juga digelar seminar internasional tentang pandangan Amerika Serikat soal Islam. Seminar ini akan menghadirkan perwakilan dari Kedutaan Besar AS di Indonesia.

Selain itu, diselenggarakan pula seminar internasional tentang masyarakat multi etnis. Seminar ini rencananya dihadiri oleh Duta Besar Jerman di Indonesia, Duta Besar Australia, dan ahli dari Cina.

Sedangkan pada hari terakhir Minggu (20/6) diselenggarakan penutupan Munas. Dalam penutupan tersebut akan ditetapkan pengurus PKS yang baru yang sebelumnya telah terpilih. Ketua DPP PKS terpilih adalah Luthfi Hasan Ishaaq dan Sekjen Anis Matta. (*)

H017/Z002

Oleh Heppy Ratna Sari
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010