Sentani, Papua (ANTARA News) - Festival Danau Sentani (FDS) memiliki sasaran yang luas baik ekonomi, sosial, budaya, persatuan dan kesatuan bangsa yang muaranya adalah membangun jati diri masyarakat Papua, khususnya Kabupaten Jayapura.

"Kami ingin mengenal diri kami, siapa kami, dan bagaimana kami melalui nilai-nila budaya yang dewasa ini semakin tersingkir oleh perkembangan budaya modern," kata Bupati Jayapura Habel Melkias Suwae di Sentani, Jumat.

Di sela-sela meninjau persiapan FDS di Pantai Kalkhote, sekitar 30 kilometer utara Kota Jayapura, Ibu Kota Papua, Bupati Habel mengatakan, pembangunan di Kabupaten Jayapura bertujuan pada membangun harkat dan martabat untuk menemukan kesejahteraan.

"Untuk mendapatkan identitas dan jati diri dalam kesejahteraan itu, kita juga mengenal diri kita dan salah satu bentuk mengenal diri adalah memahami dengan baik adat istiadat dan kebudayaan. Oleh karena itu FDS dilakukan sebagai salah satu kegiatan untuk mengangkat kembali nilai-nilai yang kita miliki," ujar Habel yang juga Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Papua tersebut.

Ia menambahkan, dengan festival ini, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Jayapura akan kembali digugah kesadarannya melestarikan nilai-nila seni dan budaya daerah yang makin tersingkir dengan pengaruh budaya modern.

"Kalau kikisan itu dibiarkan terus terjadi, kami khawatir jati diri serta harkat dan martabat masyarakat Jayapura yang berasal dari nilai-nilai budayanya suatu saat akan hilang," katanya.

Namun ia menegaskan bahwa penggalian dan pelestarian serta pengembangan budaya lokal harus bisa menyesuaikan bahkan mengawinkannya dengan budaya luar yang sedang berkembang. Dengan cara ini, akan terjadi percepatan dalam mencapai tujuan mengangkat harkat dan martabat orang Papua melalui kesejahteraan yang terus meningkat, ujarnya.

Dari aspek ekonomi, FDS akan meningkatkan uang beredar di masyarakat karena banyaknya kunjugan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

"Pada FDS tahun lalu, jumlah uang yang beredar di masyarakat sekitar Danau Sentani saja mencapai Rp1 miliar lebih dari penjualan produk-produk lokal dan jasa, belum termasuk pendapatan para pengusaha hotel dan restoran, angkutan dan jasa-jasa lain," ujarnya.

FDS juga akan menjadi alat pemersatu bangsa karena yang tampil mengisi acara-acara FDS, 19-23 Juni 2010 ini tidak hanya masyarakat lokal Danau Sentani dan Kabupaten Jayapura tetapi juga dari berbagai daerah di Papua dan papua Barat, Maluku, Sulawesi, Jawa dan Sumatera.

"Kalau selama ini bangsa Indonesia banyak disuguhkan dengan kekayaan budaya melayu, maka dengan FDS ini akan tampil pula kekayaan budaya Papua yang berbeda dengan Melayu sehingga kita saling mengenal, memahami dan perastuan dan kesatuan itu akan makin kokoh," ujarnya.

FDS 2010 akan dijadwalkan dibuka Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik pada Sabtu (19/6). FDS akan diawali dengan ibadah syukuran di Pantai Kalhote pada Jumat pukul 13.00 WIT.
(HLM/B010)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2010