Mamuju (ANTARA News) - Pawai kendaraan hias penamatan Taman Kanak (TK) di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat diterjang badai dan hujan yang melanda wilayah itu.

Pemantauan di Mamuju, Minggu, ratusan kendaraan berupa becak hias dan mobil hias yang mengikuti pawai keliling terpaksa membubarkan diri sebelum acara berakhir.

Pawai kendaraan hias yang dipusatkan di depan Rumah Jabatan Bupati Mamuju, yang terletak di Jalan Ahmad Kirang, ini tidak berjalan normal, karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.

Herlina, salah seorang guru TK di Mamuju mengatakan, peserta pawai terpaksa dipulangkan ke rumah masing-masing, karena cuaca yang tidak mendukung.

"Pawai kendaraan hias ini mestinya berlangsung pada pukul 13.00 wita, tetapi, karena cuaca buruk yang disertai hujan, maka terpaksa kegiatan ini batal dilaksanakan," katanya.

Ia mengatakan, jika kegiatan itu dipaksakan dilaksanakan, maka besar kemungkinan anak-anak yang ikut dalam kegiatan ini justeru berdampak buruk pada kesehatan anak didik karena hujan terus mengguyur daerah ini.

"Apa boleh buat, kegiatan ini harus batal dilaksanakan, walau pun anak-anak sejak pagi hingga siang telah siap untuk mengikuti pawai keliling itu," ujarnya.

Kekecewaan ini juga dirasakan, Hasna, orang tua siswa yang terpaksa basah kuyup setelah dihantam hujan.

"Biaya yang saya keluarkan untuk merias putri kami di salon mencapai Rp125.000/orang termasuk biaya perlengkapan baju yang dikenakan, belum lagi biaya untuk menghiasi kendaraan maupun sewa itu mencapai Rp375.000, sehingga total biaya yang kami keluarkan sekitar Rp500.000, tetapi rupanya agenda ini terganggu akibat hujan," ungkapnya pasrah.

Ia mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan putrinya dalam kegiatan pawai tersebut, pihaknya terpaksa menggadaikan barang miliknya berupa emas di penggadaian setempat.

"Memang kami tak dapat menyembunyikan rasa kekecewaan ini, tetapi kami pun menyadari hal ini akibat kondisi cuaca yang tidak bersahabat," tuturnya. (ACO/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010