Jakarta (ANTARA News) - PT Jamsostek menyiapkan dana sekitar Rp500 miliar untuk mengambil alih 20 persen saham PT Bank Bukopin Tbk. Saham yang akan diambil alih yaitu saham milik Yayasan Bina Kesejahteraan Warga Bulog (Yanatera Bulog).

"Pengambialihan saham Bukopin sedang dalam proses due diligence," kata Direktur Utama Jamsostek Hotbonar Sinaga usai Penandatanganan Nota Kesepahaman kerjasama PT Bank Mandiri-PT Jamsostek dan PT Bank BTN-PT Jamsostek di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Senin.

Menurut Hotbonar, Jamsostek menunjuk Mandiri Sekuritas untuk mengambilalih saham Bukopin.

Ia menjelaskan, due diligence (uji tuntas) meliputi kelayakan, valuasi harga, termasuk menilai kecukupan dana.

"Uji tuntas dilakukan selama dua hingga tiga minggu. Dan diharapkan selesai pada Juli 2010," tegas Hotbonar.

Dengan pengambilalihan itu maka saham yang akan terdilusi adalah Yanatera serta Pemerintah," katanya.

Hotbonar mengutarakan, dengan memiliki saham di Bukopin, maka Jamsostek dapat memanfaatkan jaringan Bank Bukopin di antaranya BPR Swamitra untuk mendukung ekspansi perseroan.

"Swamitra yang jadi binaan Bukopin, cukup besar yang mencapai sekitar 560 kerja sama mitra," katanya.

Saat ini saham di Bukopin sebanyak 42,71 persen dimiliki Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo), Pemerintah Indonesia 17,32 persen, Yayasan Bina Kesejahteraan Warga Bulog (Yanatera Bulog) 12,19 persen, Koperasi Perkayuan Apkindo 6,7 persen, serta publik 20,99 persen.

Selain mengincar Bukopin, Hotbonar juga mengisyaratkan akan membeli saham milik Reasuransi Indonesia (Reindo).

"Kami sudah siapkan dana sekitar Rp300 miliar. Untuk keperluan ini, perseroan akan menggandeng Telkom dan PLN," katanya.

Hotbonar mengungkapkan, tujuan Jamsostek masuk ke sejumlah perusahaan bukan untuk menjadi pemegang saham mayoritas.

"Kami hanya melakukan equity par participation, agar sejalan dengan operasional Jamsostek, misalnya kerjasama dalam cash management, misalnya untuk pembayaran iuran, klaim dan sebagainya," kata Hotbonar.
(R017/B010)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2010