Bishkek (ANTARA News) - Sebanyak 35 ribu orang pengungsi Kirgistan yang menghindari pertumpahan darah baru-baru ini sudah kembali ke negara mereka dari Uzbekistan.

Jumlah pengungsi Kirgistan yang sudah kembali itu disampaikan otoritas perbatasan negara itu dalam pernyataan persnya, Selasa.

Namun Juru Bicara Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) di Uzbekistan, Natalia Prokopchuk, mengatakan, ia tidak mengetahui jumlah pasti pengungsi Kirgistan yang sudah pulang itu.

Terlepas dari tidak mudahnya melakukan verifikasi terhadap jumlah pengungsi yang sudah kembali itu, Natalia mengatakan, ia melihat banyak pengungsi yang kembali lewat perbatasan.

"Mereka meninggalkan sanak keluarga, dan mereka ingin kembali secepatnya segera setelah situasi membaik," katanya.

Otoritas perbatasan Kirgistan mengatakan, 75 ribu warga Kirgistan menyeberangi perbatasan untuk menyelamatkan diri dari aksi-aksi kekerasan di negara mereka.

Kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan menyebutkan jumlah pengungsi Kirgistan yang melarikan diri ke negara tetangga itu mencapai lebih dari 100 ribu orang.

Selain itu, sekitar 300 ribu orang lainnya juga dipaksa meninggalkan rumah-rumah mereka.

Kerusuhan massal di bagian selatan Kirgistan sudah berhenti kendati suasana tegang masih dirasakan di wilayah itu.

Pejabat pemerintah setempat menyebutkan, sedikitnya 2.000 orang tewas dalam pertikaian antara kelompok mayoritas Kirgis dan minoritas Uzbek.

Pemerintahan sementara Kirgistan pimpinan Roza Otunbayeva berupaya menegakkan aturan di negara Asia Tengah itu sejak mengambil alih kontrol terhadap berbagai kerusuhan menyusul pengakhiran paksa rezim Presiden Kurmanbek Bakiyev awal 2010.

Para saksi mata mengatakan, pertikaian fisik antara kelompok etnis Kirgis dan Uzbek pecah di Osh yang pernah menjadi kantong pendukung utama Bakiyev. (*)

AFP/R013/ Z002

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010