London (ANTARA News) - Wakil Kepala Perwakilan RI di Roma, Yuwono A. Putranto, menyerahkan seperangkat gamelan degung kepada Universitas La Sapienza, Roma, Italia yang diterima Prof. Dr. Giovanni Giuriati, pakar gamelan di perguruan tinggi bersangkutan.

Kepala Penerangan, Sosial dan Kebudayaan (Pensosbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Roma, Musurifun Lajawa, kepada koresponden ANTARA News di London pada Rabu mengatakan, penyerahan gamelan tersebut merupakan implementasi MoU kerjasama pendidikan seni dan budaya di antara Sekolah Tinggi Senirupa Indonesia (STSI) Bandung dengan La Sapienza yang ditandatangani di Roma bulan Mei 2010.

Dalam sambutannya, Yuwono mengatakan, gamelan degung yang dihibahkan STSI Bandung kepada Jurusan Musik Etnis, Fakultas Sastra dan Filsafat di La Sapienza merupakan langkah awal dari implementasi kerjasama kedua pihak.

Nota kesepahaman yang ditandatangani Ketua STSI Bandung, Drs. Enoh, M.Hum dan Dekan Fakultas Sastra dan Filsafat Prof. Dr. Franco Piperno pada saat kunjungan 10 hari muhibah seni STSI Bandung di tiga kota Italia, yaitu Roma, Napoli dan Venezia pada Mei 2010.

Dengan ditandatanganinya nota kesepahaman itu diharapkan dapat memperkokoh hubungan baik antara KBRI Roma dan La Sapienza serta akan memperluas cakupan kerjasama bilateral RI-Italia dalam bidang kebudayaan dan pariwisata, ujar Yuwono.

Selain melakukan pertukaran mahasiswa dan dosen sesuai dengan nota kesepahaman, Yuwono juga menawarkan kepada La Sapienza memanfaatkan tawaran beasiswa Darmasiswa RI dengan mengirimkan mahasiswa ke STSI Bandung untuk belajar gamelan degung, sebagai salah satu alat musik tradisional Sunda, Jawa Barat.

Sebagai pakar gamelan, Prof. Giuriati berjanji untuk memanfaatkan gamelan degung semaksimal mungkin dengan mempersiapkan tenaga pengajar yang handal, termasuk mengirim mahasiswanya belajar di Bandung.

Namun demikian, Prof. Giuriati juga mengharapkan STSI Bandung untuk mengirim mahasiswa belajar musik etnis pada jenjang pascasarjana S2 atau S3 sambil mengajar musik Sunda di La Sapienza.

Prof Giuriati mengatakan, adanya gamelan di La Sapienza dipercaya akan mendorong minat mahasiswa Italia untuk belajar kebudayaan Indonesia. Untuk itu, ia merencanakan untuk memasukan seni musik tradisional Indonesia pada kurikulum musik etnis di La Sapienza diharapkan akan segera menjadi kenyataan.

La Sapienza, didirikan pada 1303, tujuh abad lalu adalah salah satu universitas tertua dan terbesar di Eropa. La Sapienza juga merupakan salah satu sponsor utama kunjungan muhibah seni STSI Bandung di Italia bulan Mei 2010.
(U-ZG/P003)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010